Lihat ke Halaman Asli

Ludiro Madu

TERVERIFIKASI

Dosen

Jalan Panjang Diplomasi ASEAN Menyelesaikan Konflik Laut China Selatan

Diperbarui: 26 Februari 2023   02:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

wixstatic.com

Salah satu masalah pelik yang dihadapi Association of South East Asia Nations (ASEAN) adalah konflik Laut China Selatan (LCS). 17 tahun lebih masalah itu belum dapat diselesaikan oleh ASEAN dan China. Ada kekhawatiran bahwa masalah itu bakal berkepanjangan, tanpa ada kesepakatan.

Pada keketuaan Indonesia pada 2023, ASEAN mengagendakan kembali penyelesaian konflik LCS. Ada kesadaran bersama di antara negara-negara anggota mengenai urgensi penyelesaian masalah itu.

Menlu Retno LP Marsudi membuka forum Retreat Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN atau ASEAN Foreign Ministers Meeting (AMM) Retreat di Sekretariat ASEAN, Jakarta (3/2/2023).

Melalui pertemuan itu, ASEAN menginginkan penyelesaian secepatnya menyepakati panduan tata perilaku (Code of Conduct/CoC) di LCS. Selain itu, ASEAN bertekad untuk tetap fokus menjaga perairan kawasan sebagai tempat yang damai dan bebas dari nuklir.

Tekad itu berkaitan dengan ekskalasi konflik di perairan LCS. Klaim China dan provokasi militernya menyebabkan Amerika Serikat mempertahankan kehadiran kapal induknya di LCS. ASEAN mau tidak mau mencemaskan peningkatan ketegangan di kawasan.

Empat negara ASEAN, yakni Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, dan Vietnam secara langsung terlibat sengketa klaim atas perairan Laut China Selatan dengan China. Hingga kini negara-negara itu belum mampu mencapai kesepakatan bersama.

ASEAN menginginkan perundingan multilateral dengan China. Sebaliknya, China cenderung memilih perundingan secara bilateral. Pilihan perundingan itu diyakini berkaitan dengan keuntungan pada posisi tawar masing-masing pihak. Akibatnya, kedua pihak belum memperoleh kata akhir hingga kini.

Masalah LCS dibahas pada putaran lanjutan perundingan COC itu akan digelar pada Maret 2023 di Jakarta. Komitmen anggota adalah menuntaskan perundingan COC secepatnya. Selain itu, perundingan LCS juga memperhatikan urgensi memiliki COC yang substansial, efektif, dan dapat dijalankan.

Isu Laut China Selatan menjadi pokok bahasan dalam Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council/ACC) dan AMM di Jakarta (3-4/2/2023). Dari 53 paragraf pernyataan Ketua ACC dan AMM 2023, lima paragraf secara khusus membahas perkembangan Laut China Selatan.

Pada paragraf 47, misalnya, tertulis mengenai perlunya menemukan strategi atau pendekatan baru untuk mempercepat proses perundingan COC. Kesepakatan di antara negara-negara anggota ASEAN sangat penting dan menjadi modal dasar berunding dengan China

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline