Perang Rusia-Ukraina telah menimbulkan berbagai implikasi global, termasuk bagi pertemuan G20 di Indonesia.
Salah satu implikasi itu adalah mengenai kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin di pertemuan para pemimpin atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang dijadwalkan pada bulan Oktober 2022.
Pemerintah Indonesia sebagai pemimpin G20 tentu saja tetap mengundang Rusia sebagai salah satu anggota G20. Namun demikian, apakah Putin akan datang ke G20? Pertanyaan itu tentu saja tidak bisa mendapatkan jawaban mudah.
Jika sebuah survey diajukan kepada masyarakat Indonesia dengan pertanyaan tunggal, apakah Putin akan datang pada KTT G20 yang diadakan pada bulan Maret ini?
Hasil survey itu dapat diperkirakan memberikan lebih banyak jawaban 'tidak.' Pesimisme itu sangat kental disebabkan oleh waktu penyelenggaraan pada Maret ini.
Jawaban itu mungkin lebih banyak dipengaruhi oleh kenyataan bahwa perang masih berlangsung hingga minggu ketiga ini sejak 24 Februari 2022.
Tiga kali perundingan ternyata belum mampu menghasilkan gencatan senjata. Bagi Putin, fokus kepada perang pasti lebih penting ketimbang bertemu dengan negara-negara musuhnya di G20.
Namun, dengan kenyataan bahwa KTT G20 diadakan pada Oktober mendatang, maka kemungkinan besar masyarakat menjawab 'ya' bisa seimbang atau lebih banyak ketimbang jawaban 'tidak.
Banyaknya jawaban 'ya' mengenai kedatangan Putin itu lebih menunjukkan pada optimisme masyarakat. Masyarakat yakin bahwa perang kedua negara dapat diakhiri segera ketika mereka mencapai kesepakatan perdamaian.
Keyakinan yang sama juga dimiliki oleh pemerintah Indonesia bahwa Presiden Putin akan datang pada pertemuan G20 mendatang.