Purnama itu berpendar
Seperti cinta menyapanya
Sekali terang, lalu gelap
Bagai pintu rumah
Tanpa membuka
Begitu pun tanpa menutupnya
Seolah semua terbuka
Tapi menutup seketika
Lalu-lalang cinta
Tanpa pernah berhenti
Cinta semalam
Tapi sekejap saja
Lalu menutup lagi pintu itu
Di suatu masa
Pintu itu melepuh sudah
Selalu terbuka, tanpa menutup
Kini rumah kasih itu menganga
Tanpa pernah ditutup lagi
Tapi rumah itu sudah menua
Seketika cinta lamanya merajuk masuk
Meminta harapan
Dia pun mendekapnya
Demi sisa hidupnya
Menua bersama cinta itu
Kaki Merapi, 18 Desember 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H