Mengajar di kampus lagi tentu saja menjadi salah satu bagian penting dari work from office (WFO). Ada sukacita dan harapan positif dari kemungkinan penerapan WFO.
Setelah 1,5 tahun lebih bekerja dari rumah atau work from home (WFH), kemungkinan mengajar di kelas kembali terbuka lebar.
Berbagai upaya dilakukan berbagai perguruan tinggi agar kampus menjadi 'hidup' lagi, seperti sebelum pandemi menyebar ke seluruh dunia pada Maret 2020 lalu.
Kemarin, saya berbaku kata dengan seorang kawan lama di warung kopi. Sambil menyeruput kopi Arabica Wamena, kami bicara soal kemungkinan pengajar akan WFO di kampus mulai semester depan.
Pada saat ini, beberapa kampus memang sudah mengijinkan mahasiswa datang ke kampu untuk kegiatan penting, seperti penelitian di laboratorium.
Dalam perbincangan itu, kawan lama itu menyebut kemungkinan dosen tetap di rumah saja atau masuk kelas, sedangkan mahasiswa ---seperti murid SD hingga SMA--- bisa belajar di rumah dan kelas. Jadi posisi mengenai lokasi pendidik dan peserta didik sama, khususnya untuk pendidik senior berusia 50 tahun ke atas.
Bagi saya, pembicaraan itu sangat menarik mengingat pandemi Covid-19 memang belum sepenuhnya menghilang.
Pandemi masih ada di sekitar kita dan sewaktu-waktu bisa mengancam kita semua. Kampus-kampus memang belum sepenuhnya terbuka dikunjungi mahasiswa.
Kalaupun ada mahasiswa, kampus masih membatasi jumlah pegawai dan mahasiswa yang berada di kampus, khususnya di ruang-ruang tertutup di gedung-gedungnya. Protokol kesehatan alias prokes ketat masih diberlakukan di sebagian besar kampus.
Pendidik bisa di mana saja