Betulkah kemampuan seseorang untuk move on dari mantan kekasih itu menjadikannya "Terlatih Patah Hati"? Tiga kata terakhir itu adalah judul dari sebuah lagu dari grup band the Rain. Lagu itu juga populer dengan judul "Barisan Para Mantan."
Mas Dab lebih suka judul pertama yang menjadi judul tulisan ini. Judul itu lebih pas menceritakan pengalaman cintanya. Gambaran saya tentang mas Dab, orang ini melankolis. Ekspresif tapi orangnya pendiam, jadinya aneh.
Bayangkan: bagaimana jadinya ekspresi seorang pendiam ketika patah hati? Sebagai teman dekatnya, saya tidak pernah melihat kegembiraan atau kesedihan di wajahnya. Dia kayaknya 'mematikan' emosinya. Apalagi pas hatinya dipatahkan teman-teman mahasiswinya.
Saya sendiri lebih suka judul kedua. Walau mengharuskan seorang lelaki tetap bisa membusungkan dadanya, gegara patah hati buat kesekian kalinya. Laki-laki itu tetap harus punya kebanggaan, berupa harta, tahta, dan ... mantan! Dia harus kelihatan teguh dan tatag, walau hatinya terpatah-patah dan ambyaaaar...
Ok, kita nyanyikan lirik komplit lagu itu sembari nonton videonya di sini.
1. Aku sudah mulai lupa
saat pertama rasakan lara
Oleh harapan yang pupus
hingga hati cedera serius
2. Terima kasih kalian,
barisan para mantan
Dan semua yang pergi
tanpa sempat aku miliki
3. Tak satupun yang aku sesali
Hanya membuatku semakin terlatih, oh
4. Begini rasanya terlatih patah hati Hadapi getirnya terlatih disakiti
Bertepuk sebelah tangan (Sudah biasa)
Ditinggal tanpa alasan (Sudah biasa)
Terluka itu pasti tapi aku tetap bernyanyi
5. Lama tak kudengar tentangnya
Yang paling dalam tancapkan luka
Satu hal yang aku tahu
terkadang dia juga rindu
6. Terima kasih kalian
barisan para mantan
Dan semua yang pergi
tanpa sempat aku miliki