Banyak mahasiswa mengalami overthinking dalam penulisan skripsi. Overthinking dalam penulisan skripsi bisa terjadi sejak awal, yaitu pada pemilihan judul atau topik. Akibatnya, seorang mahasiswa bingung dan bahkan stres mau menulis topik atau isu apa untuk skripsinya.
Mahasiswa itu berkelana dari satu meja ke meja lain di perpustakaan kampus, tapi tetap bingung karena belum menemukan topik yang mau ditulis.
Mahasiswa yang mengalami overthinking ini harus segera dibantu agar persoalan tidak berlarut-larut terlambat atau tidak diselesaikan.
Kebanyakan kampus masih menempatkan skripsi sebagai salah satu bagian atau syarat terpenting dalam menentukan kelulusan seorang mahasiswa di tingkat strata 1 (S1).
Skripsi menjadi semacam gong terakhir atau mata kuliah yang harus diambil di semester terakhir setelah semua persyaratan mata kuliah lainnya terpenuhi.
Salah satu konsekuensinya adalah bahwa kelancaran penulisan skripsi bakal menentukan cepat atau tidaknya penulisan skripsi.
Demi tujuan menghindari overthinking dalam penulisan skripsi itulah, tulisan ini hendak memberikan beberapa taktik untuk mengatasinya.
Lokasi Overthinking
Overthinking dalam penulisan skripsi dapat terjadi pada tahap awal penentuan judul dan pada saat proses pembuatan skripsi.
Setidaknya ada 3 tahap penulisan skripsi yang menjadi domain atau tempat mahasiswa terjebak dalam situasi overthinking.
Pertama adalah tahap mencari judul skripsi. Sekilas tahap ini sering dianggap mudah. Ada banyak persoalan terjadi setiap hari yang bisa dijadikan sebagai judul skripsi. Namun pada kenyataannya tidak sesederhana itu. Akibatnya, pada tahap awal sekali itu, mahasiswa mengalami overthinking mengenai judul atau topik apa yang hendak ditulis sebagai skripsi.