Lihat ke Halaman Asli

Ludiro Madu

TERVERIFIKASI

Dosen

Cerita Rakyat Roro Jonggrang: Benarkah Berkunjung ke Candi Prambanan untuk Memutuskan Hubungan Pacaran? Adakah Makna Alternatifnya?

Diperbarui: 10 Januari 2021   15:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

trullyborobudurtours.com

Tulisan ini diawali dengan uraian tentang cerita rakyat Roro Jonggrang dan diakhiri dengan 'jawaban' terhadap judul tulisan ini. 

Tujuan tulisan ini tidak sekedar menguraikan cerita rakyat itu dan kaitannya dengan pemutusan pacaran, namun ---yang lebih penting dan jika mungkin--- juga mengajak kita menghadirkan makna atau perspektif alternatif dari cerita rakyat itu.

Supaya tulisan mengalir lancar dan tidak melompat-lompat, maka tiga pertanyaan di bawah ini akan menjadi pedoman cerita: Siapa yang tidak tahu cerita rakyat Roro Jonggrang? Dari cerita itu, lalu cerita-cerita atau makna apa yang beredar dari mulut ke mulut di masyarakat selama ini? Bisakah dibuat makna atau perspektif alternatif dari cerita itu?

Bagian Kesatu
Mestinya banyak di antara kita yang tahu cerita rakyat yang sangat populer ini. Kalaupun ada yang tidak tahu, ketika cerita itu dikaitkan dengan Candi Prambanan, biasanya akan tahu, walau terbatas tahunya. Biasanya lho. 

Nah... supaya cerita tentang Roro Jonggrang ini sama, cerita itu sebaiknya saya tuliskan gambaran umumnya. Sementara itu rincian cerita itu bisa dibaca sendiri dari berbagai sumber, termasuk di jagat internet. Rincian itu kadang berbeda-beda, sehingga mudah timbul perdebatan. Oleh karena itu gambaran umum dari cerita ini yang lebih menjadi perhatian di tulisan ini.

Alkisah, Roro Jonggrang, putri cantik dari Kerajaan Prambanan dipaksa menikah dengan Bandung Bondowoso, seorang komandan perang dari Kerajaan Pengging. Sebelumnya  Bandung Bondowoso berhasil  menaklukkan Kerajaan Prambanan sesuai dengan instruksi Raja Pengging.

Singkat cerita, Roro Jonggrang menolak pinangan paksa dari Bandung Bondowoso. Namun demikian, Roro Jonggrang menghadapi resiko jika menolak, yaitu rakyatnya akan sengsara ditindas Bandung Bondowoso. Akhirnya, Roro Jonggrang memberikan syarat berat kepada Bandung Bondowoso. Walau sebenarnya tidak suka, Roro Jonggrang bersedia menikah jika Bandung Bondowoso bisa membangun 1.000 (seribu) candi hingga ayam berkokok di pagi esok harinya. 

Karena Roro Jonggrang pada dasarnya tidak mau menikah, segala upaya dilakukan putri itu untuk menggagalkan pembangunan seribu candi. Salah satunya adalah membuat ayam berkokok lebih awal daripada waktu biasanya. Skenario pun dibuat sang putri dan berhasil membuat ayam berkokok lebih pagi dengan membakar jerami. Akibatnya, Bandung Bondowoso masih kurang 1 candi lagi untuk menjadi 1000 Candi sebagai syarat. 

Kecewa dan marahlah Bandung Bondowoso karena gagal. Kemarahan semakin menjadi-jadi ketika mengetahui kecurangan Roro Jonggrang tentang ayam berkokok lebih awal. Luapan emosi marah itu dilampiaskan Bandung Bondowoso dengan menjadikan Roro Jonggrang sebagai Candi ke-1000. Dan semua itu menjadi asal mula dari Candi Sewu, Candi Prambanan, Keraton Ratu Baka, dan arca Dewi Durga yang ditemukan di dalam candi Prambanan.

Begitulah gambaran umum ceritanya.

Bagian kedua
Lalu, apa makna yang beredar Di masyarakat tentang cerita Roro Jonggrang itu? Cerita yang beredar dari mulut ke mulut hingga jaman milenial sekarang adalah jika mengunjungi Candi Prambanan, ada saran untuk tidak membawa pasangan. Kalau dilanggar, akibatnya adalah hubungan pacaran akan putus. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline