Lihat ke Halaman Asli

Ludiro Madu

TERVERIFIKASI

Dosen

Kembali Belajar dan Kembali Mengajar Daring

Diperbarui: 4 Januari 2021   00:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

freepik.com

Kembali belajar di awal 2021 ini perlu dimaknai sebagai momentum untuk mempersiapkan diri melakukan hal-hal baru atau pembaharuan atas kegiatan sebelumnya. Situasi kembali belajar daring sekarang ini tentu saja berbeda dengan pada awal pandemi di Maret 2020. Dulu, semua pihak serba tiba-tiba mengajar dan belajar dari rumah, termasuk penggunaan berbagai aplikasi belajar daring. 

Tidak banyak waktu untuk mempersiapkan diri belajar cara-cara mengajar dengan menggunakan metode dan aplikasi daring pada waktu itu. Setelah hampir satu tahun memiliki pengalaman dalam belajar dan mengajar daring, sekarang adalah saat yang tepat untuk kembali belajar.

Beberapa kegiatan penting untuk kembali belajar itu di antaranya adalah persiapan materi, metode pengajaran, dan upaya mengurangi ketergantungan pada satu layanan aplikasi tertentu. Kegiatan-kegiatan itu penting dilakukan mengingat pengalaman hampir satu tahun perkuliahan daring selama ini ternyata mendorong upaya penyesuaian pada pengajaran daring di semester mendatang. 

Pertama, materi perkuliahan.
Materi perkuliahan tidak hanya terdiri dari paper jurnal, buku, majalah, atau koran yang tercetak (hard copy), namun juga yang tersedia di berbagai media atau portal online dalam bentuk soft copy. Materi perkuliahan tersedia melimpah di internet yang dapat dicari menggunakan berbagai aplikasi pencarian (search engine).

Penyesuaian materi ini diperlukan mengingat dinamika hubungan internasional dalam merespon pandemi Covid-19 telah menimbulkan banyak perubahan. Hubungan internasional tidak lagi hanya berkaitan dengan isu-isu perang dan damai, seperti konflik klaim di Laut China Selatan, di negara-negara bekas Eropa Timur, dan Timur Tengah. 

Lebih dari itu, perkembangan hubungan internasional memperoleh pengaruh besar dari pandemi Covid-19. Akibatnya muncul isu-isu baru mengenai kesehatan, seperti diplomasi masker atau vaksin, nasionalisme dan multilateralisme vaksin, dan sebagainya.

Dengan kembali belajar, materi perkuliahan memerlukan penyesuaian. Beberapa materi baru perlu diberikan dalam perkuliahan agar mahasiswa juga memahami perkembangan terbaru. Sementara itu, beberapa materi lain bisa dihapus, dikurangi, atau digabung dengan materi lain.

Kedua, metode pengajaran.
Tujuannya agar perkuliahan daring menjadi lebih variatif dan tidak membosankan. Dalam perkuliahan daring, cara-cara lama ternyata tidak bisa begitu saja dipakai. Memang ada perbedaan antara kelas tatap muka (luring) dan tatap layar (daring). 

Di kelas-kelas daring, dosen dan mahasiswa perlu aktif agar kelas tidak membosankan. Ada banyak metode pengajaran itu yang pada dasarnya mengajak mahasiswa aktif selama perkuliahan dan dosen tidak terlalu dominan.

Ketiga, mempersiapkan aplikasi alternatif dari layanan apikasi tertentu. Kelas-kelas daring ternyata didominasi oleh penggunaan aplikasi Zoom. Ketergantungan pada Zoom ini perlu disadari dan dibarengi dengan upaya mencari alternatifnya. Semangat ini serupa dengan upaya terhadap layanan aplikasi Google. 

Peristiwa Google tumbang beberapa waktu yang lalu perlu menjadi pelajaran penting bagi kita semua. Oleh karena itu, kembali belajar online menjadi momentum penting mencari alternatif aplikasi di luar Google.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline