Lihat ke Halaman Asli

Ludiro Madu

TERVERIFIKASI

Dosen

Tiga Kebiasaan Baik Ketika Memegang Hape

Diperbarui: 11 Oktober 2020   13:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pikiran-rakyat.com

Pada beberapa tulisan terdahulu di Kompasiana, saya selalu mengatakan bahwa hape adalah kunci. Itu adalah kenyataan umum yang tidak bisa disangkal dan dihindarkan. Dalam konteks rivalitas nilai-nilai global, hape —-apapun bentuk dan mereknya—- menjadi anak kandung paling fenomenal dari perkembangan globalisasi, kapitalisme, dan liberalisme.

Nilai-nilai kebebasan, kreatifitas, persamaan hak, dan partisipasi telah menyertai kelahiran dan perkembangan pesat hape dalam kehidupan manusia. Mustahil hape lahir dari rahim komunisme dan sosialisme yang otoriter, satu komando, dan yang tidak menjunjung kebebasan, apalagi kreatifitas individu.

Dalam konteks globalisasi nilai-nilai itu pula, kita bisa memanfaatkan keberadaan hape demi sebaik mungkin kehidupan pribadi dan sosial kita bersama.

Hape seolah menjadi pusat dari kegiatan manusia di jaman digital ini. Ketika virus Corona menjadi pandemi Covid-19 memaksa manusia berada di rumah, maka hape menjadi solusi. Hampir semua kegiatan bisa dilakukan melalui hape.

Kehadiran hape pun berlangsung secara TSM atau terstruktur, sistematis, dan masif. Tidak seperti alat elektronik lain yang bersifat kolektif (televisi, PC komputer) dan parsial (laptop, tablet, ipad), ternyata hape sudah bersifat personal bahwa hampir setiap orang memiliki hape. 

Seperti biasa ketika sedang bercengkerama dengan hape, saya melakukan tiga kebiasaan ini. Dua kebiasaan pertama bisa bersifat umum dan mungkin dijalankan orang lain. Setiap orang biasanya melakukan dua kebiasaan pertama di bawah ini dan biasanya berurutan seperti itu. 

Sementara itu, kebiasaan ketiga menjadi kebiasaan khusus saya sebagai seorang Kompasianer. Saya melakukan ketiga kebiasaan itu setiap hari. Mungkin malah setiap waktu membuka hape, saya melakukan tiga ritual kebiasaan itu secara berurutan tanpa sadar. Ketika menyadari ritual itu, saya pun langsung menuliskannya di sini...hehehehe...

Kebiasaan pertama berkisar pada membuka akun-akun media sosial untuk mencari tahu kabar dari keluarga dan handai taulan. Akun whatsapp, telegram, facebook, instagram, twitter, dan gmail menjadi sasaran bacaan di tahap awal membuka hape.

Membuka akun-akun itu seringkali membuat saya terjebak berselancar untuk mengetahui akun media sosial (medsos) banyak orang. Saya tidak hanya membaca akun saya sendiri, namun juga milik orang lain. Jika tidak sadar, waktu yang dipakai untuk berselancar bisa lama. 

Jika kita tetap fokus, maka kita hanya membuka akun kita saja. Semua akun personal itu perlu dibuka satu per satu tanpa terkecuali. Tujuan utamanya adalah untuk bisa bersosialisasi melalui media sosial. Menjawab satu per satu, memberi komentar atau sekedar ikut nimbrung dalam sebuah percakapan medsos, dan aktif membuat status dan upload foto menjadi variasi kebiasaan ber-medsos ketika sedang berteman dengan hape.

Kedua, membuka portal-portal berita online, termasuk beberapa portal opini. Rasa ingin tahu mengenai perkembangan situasi di berbagai tempat mendorong saya melakukan kebiasaan ini. Setiap orang memiliki perilaku yang teratur dalam melakukan kegiatan kedua ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline