Lihat ke Halaman Asli

Belajar Berlogika dan Berbahasa Melalui Gladi Hominisasi Unpar

Diperbarui: 27 November 2022   17:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menjelang gladi hominisasi yang saya ikuti pada hari Minggu, 20 November 2022 kemarin, saya terlebih dahulu mengerjakan tugas pra-geladi yang sudah dikirimkan seminggu sebelumnya via email. 

Dalam proses pembuatan tugas pra-geladi, saya mempelajari dan memaknai lebih dalam tentang lagu kebangsaan Indonesia Raya dan menonton video informatif dan edukatif yang dilampirkan lalu merefleksikan video tersebut. 

Setelah memastikan tugas pra-gladi saya sudah selesai, saya mengikuti gladi hominisasi pada tanggal 20 November via zoom. Gladi berjalan dengan lancar dan kondusif. Kelompok saya sangat kooperatif sehingga kami dapat melanjutkan presentasi di main room zoom.

Adapun gladi hominisasi yang telah saya jalani membuat saya lebih mendalami tentang topik yang kelompok kami presentasikan, Hari Guru Nasional. Saya merefleksikan bahwa seringkali kita lupa dengan momen Hari Guru Nasional atau di lain sisi kita mendalami makna seorang guru hanya ketika Hari Guru Nasional. Padahal, peran guru sangat berjasa dalam mengantar saya ke jenjang perguruan tinggi. Kemampuan yang saya miliki sekarang, seperti berlogika dan berbahasa, semuanya dapat terjadi dengan bantuan guru-guru saya sebelumnya.

Adapun kemampuan berlogika dan berbahasa sangat penting dalam kehidupan. Bagi saya, maju atau tidaknya sebuah negara sangat dipengaruhi oleh kecerdasan masyarakat. Kemampuan menggunakan logika dan bahasa dengan baik dan tepat menunjukkan kecerdasan seseorang, sehingga hal itu sangat penting.

Setelah mengikuti gladi hominisasi, saya seolah diajak untuk berpikir dan belajar lagi lebih dalam untuk menggunakan logika saya dengan baik dan membahasakannya dengan tepat karena apa yang saya katakan mencerminkan kemampuan saya dan kualitas kecerdasan saya selaku masyarakat. 

Secara singkat, saya belajar untuk lebih berani bicara di depan banyak orang dengan batasan waktu. Tentu saya merasa tertekan atas perhatian yang orang-orang berikan dan tekanan atas waktu presentasi yang terbatas. Namun hal itulah yang membuat adrenalin saya terpacu sehingga saya merasa lebih bersemangat, dan di lain kesempatan saya yakin saya sudah lebih percaya diri.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline