Lihat ke Halaman Asli

Routing

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengertian Routing Proses membawa packet data dari satu host ke host yang lain tetapi berbeda subnet. Routing

Informasi yang dibutuhkan Router

Alamat Tujuan/Destination Address - Tujuan atau alamat host yang akan dirouting 1. Mengenal sumber informasi - Dari mana sumber (router lain) yang dapat dipelajari oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan. 2. Menemukan rute - Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan. 3. Pemilihan rute - Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan. 4. Menjaga informasi routing - Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan yang sudah diketahui dan paling sering dilalui.

Tabel Routing

1. Sebuah router mempelajari informasi routing dari mana sumber dan tujuannya yang kemudian ditempatkan pada tabel routing. Router akan berpatokan pada tabel ini, untuk memberitahu port yang akan digunakan untuk meneruskan paket ke alamat tujuan. 2. Jika jaringan tujuan, terhubung langsung (directly connected) di router, Router sudah langsung mengetahui port yang harus digunakan untuk meneruskan paket. Jika jaringan tujuan tidak terhubung langsung di badan router, Router harus mempelajari rute terbaik yang akan digunakan untuk meneruskan paket.

Router Protocol

Statik Routing

1. rute atau jalur spesifik yang ditentukan oleh user untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP. 2. Merupakan sebuah mekanisme pengisian tabel routing yg dilakukan oleh admin secara manual pd tiap2 router

Keuntungan Statik Routing

1. Meringankan kerja prosesor yg ada pd router 2. Tidak ada Bandwidth yang digunakan untuk pertukaran informasi isi tabel routing antar router 3. Tingkat keamanan lebih tinggi vs mekanisme lainnya

Kerugian Statik Routing

1. Admin harus mengetahui informasi tiap2 router yg terhubung jaringan 2. Jika terdapat penambahan/perubahan topologi jaringan admin harus mengubah isi tabel routing 3. Tidak cocok untuk jaringan yang besar

Contoh Statik Routing

Administrative Distance (AD)

1. Pada umumnya protocol routing mempunyai struktur metric dan algoritma yang berbeda dengan protocol yang lain. Pada jaringan yang memiliki beberapa routing protocol, pertukaran informasi routing dan kemampuan untuk memilih jalur terbaik sangatlah penting. 2. Administrative distance (AD) adalah fitur yang dimiliki oleh router untuk memilih jalur terbaik ketika terdapat dua atau lebih jalur menuju tujuan yang sama dari dua routing protocol yang berbeda. Administrative distance menyatakan “reliability” dari sebuah routing protocol. Tiap routing protocol diprioritaskan terhadap yang lain dengan bantuan besaran/nilai Administrative Distance (AD).

Pemilihan Jalur Tebaik [The Best Path]

1. Administrative distance adalah kriteria pertama yang digunakan oleh router untuk menentukan routing protocol yang harus dijalankan, jika terdapat dua routing protocol yang menyediakan jalur untuk tujuan yang sama. AD adalah sebuah ukuran “trustworthiness” dari source of routing information. AD hanya mempunyai local significance, dan tidak melakukan advertise dalam routing update. 2. Nilai AD yang lebih kecil, lebih dipercaya/reliable. Contoh, Jika sebuah router menerima informasi tentang jalur menuju jaringan tertentu dari Open Shortest Path First (OSPF) (default administrative distance - 110) dan Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) (default administrative distance - 100), Router akan memilih IGRP karena IGRP lebih dipercaya/reliable karena memiliki AD yang lebih kecil dibandingkan OSPF. 3. Jika source address untuk IGRP hilang atau tidak dikenal, maka router akan memilih/menjalankan routing OSPF sampai IGRP aktif kembali.

Tabel Nilai Default Administrative Distance (AD) pada Router Cisco.

NAT ( NETWORK ADDRESS TRANSLATION)

Berfungsi untuk mentranslasikan IP Lokal/Internal ke dalam IP Global/Outside dan sebaliknya. Dalam kasus ini IP lokal yang digunakan adalah IP Private sementara IP Global yang digunakan adalah IP Publik. IP private tidak digunakan dalam routing pada jaringan Internet, hal ini sudah diatur dalam suatu ketetapan dengan tujuan untuk menghemat IP Publik. Deangan adanya NAT maka akan menghemat penggunaan IP Publik, supaya IP Private bisa dikenali ke Internet maka harus ditraslasikan kedalam IP Publik.

NAT

Statik NAT

Translasi Static terjadi ketika sebuah alamat lokal (inside) di petakan ke sebuah alamat global/internet (outside). Alamat lokal dan global dipetakan satu lawan satu secara Statik

Dinamis NAT

NAT dengan Pool (kelompok)  Translasi Dinamik terjadi ketika router NAT diset untuk memahami alamat lokal yang harus ditranslasikan, dan kelompok (pool) alamat global yang akan digunakan untuk terhubung ke internet. Proses NAT Dinamik ini dapat memetakan bebarapa kelompok alamat lokal ke beberapa kelompok alamat global. NAT Overload  Sejumlah IP lokal/internal dapat ditranslasikan ke satu alamat IP global/outside. Hal ini sangat menghemat penggunakan alokasi IP dari ISP. Sharing/pemakaian bersama satu alamat IP ini menggunakan metoda port multiplexing, atau perubahan port ke packet outbound.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline