Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Ludfi

Pekerja dibalik layar, Pengabdi Tanah Air dan Aktif di Kepramukaan

Sungai Meluap, Siapa yang Salah?

Diperbarui: 27 Agustus 2024   16:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Pribadi

Pernah dengar pepatah "Tak Kenal Maka Tak Sayang"? Nah, pepatah ini sepertinya kurang pas kalau diterapkan pada sungai kita. Soalnya, banyak banget nih orang yang enggak sayang sama sungai. Buktinya, seenaknya aja buang sampah ke sungai kayak lagi buang sampah di keranjang pribadi.

Sungai itu kan kayak rumah buat ikan-ikan dan makhluk air lainnya. Nah, kalau kita buang sampah sembarangan, ya sama aja kayak kita ngusir penghuni rumah. Belum lagi, sampah-sampah itu kan bikin sungai jadi kotor dan bau. Jadi, kalau ada yang bilang, "Ih, sungai kok bau banget sih?" Ya wajar aja, wong isinya sampah semua!

Terus, kalau udah gitu, sungai meluap dan banjir, siapa yang disalahin? Pasti banyak yang langsung nyalahin pemerintah setempat. "Lho, kok bisa banjir sih? Padahal kan udah sering diguyur hujan deras!" kata si A. "Ya itu, pemerintahnya enggak becus ngurusin drainase!" timpal si B.

Eh, tunggu dulu! Sebelum kita nyalahin pemerintah terus-terusan, coba deh kita intropeksi diri dulu. Apa kita udah bener-benar menjaga kebersihan lingkungan? Udah pernah enggak sih, kita nyoba buat enggak buang sampah sembarangan? Kalau belum, ya jangan salahkan pemerintah terus-terusan dong!

Oke, sekarang kita balik lagi ke masalah banjir. Kenapa sih sungai bisa meluap dan menyebabkan banjir? Salah satu penyebab utamanya adalah sampah yang menyumbat aliran air. Bayangin aja, kalau sungai udah kayak got yang penuh sampah, ya pasti airnya enggak bisa mengalir dengan lancar. Akibatnya, air meluap dan banjirlah kita!

Jadi, kesimpulannya, jangan cuma nyalahin pemerintah kalau terjadi banjir. Kita juga harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Kalau kita semua mau menjaga kebersihan lingkungan, pasti banjir enggak akan sering terjadi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline