PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENERAPKAN KONSEP PIRAMIDA TERBALIK UNTUK MENGOPTIMALKAN HASIL PELATIHAN GURU
Pelatihan guru yang tidak maksimal berdampak buruk pada kualitas pembelajaran di kelas. Guru yang tidak memiliki kompetensi yang cukup akan kesulitan dalam menyampaikan materi pelajaran secara efektif.
Keterbatasan sumber daya dan fasilitas pendukung menjadi kendala utama untuk mengimbaskan hasil pelatihan. Selain itu, kurangnya motivasi dan komitmen dari atasan juga turut mempengaruhi kegiatan sosialisasi hasil pelatihan di lapangan juga menyebabkan pelatihan guru tidak relevan dengan kebutuhan aktual. Guru merasa pelatihan yang diikuti tidak memberikan manfaat nyata bagi pekerjaan mereka. Permasalahn yang terjadi diantaranya
Dampak praktik pembelajaran guru setelah mengikuti pelatihan tidak terlihat.
Setelah mengikuti pelatihan, banyak guru yang tidak mendapatkan dukungan untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh dari berbagai pelatihan .
Evaluasi terhadap efektivitas pelatihan seringkali hanya dilakukan secara kuantitatif, tanpa memperhatikan dampak pelatihan terhadap perubahan praktik pembelajaran guru.
Tindak lanjut hasil pelatihan kompetensi guru juga seringkali menjadi permasalahan karena berbagai faktor seperti materi pelatihan cepat dilupakan jika tidak ada tindak lanjut yang efektif. Kurangnya motivasi terhadap guru untuk menerapkan pembelajaran baru. Beban kerja yang tinggi membuat guru sulit meluangkan waktu untuk berlatih dan mengembangkan diri. Kurangnya fasilitas karena tidak semua sekolah memiliki fasilitas yang memadai untuk mendukung penerapan pembelajaran baru
Berbagai usaha dilakukan untuk meningkatkan kualitas guru, di jaman informasi yang begitu pesat dengan penuh keikhlasan untuk niat kuat karena pada prinsipnya tidak ada yang tidak bisa dilakukan kecuali kemauan dan niat yang kuat