Lihat ke Halaman Asli

Lucy Widasari

Doktor, dokter di Jakarta

Sekolah Alam Terpadu SLB 'MIAN NU LIPUKNYO',Dataran Bintang, Bukit Tandalo, Desa Molino, Kecamatan Luwuk Timur, Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah

Diperbarui: 3 November 2019   14:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bapak Mustar Labolo, Wakil Bupati Banggai

Pendidikan menjadi hal yang penting demi kemajuan suatu bangsa. Setiap anak berhak memperoleh kesempatan yang sama untuk menuntut ilmu di bangku pendidikan, tidak memandang dari status, agama, suku, ras, maupun golongan tertentu. Hal tersebut sudah diatur dalam undang-undang tentang pendidikan pasal 31 ayat 1 yang menyatakan bahwa "setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan".

Anak berkebutuhan khusus berbeda dari anak normal pada umumnya, merupakan individu yang memiliki keterbatasan fisik, mental, emosional, intelektual dan sosial. Seiring dengan berjalannya waktu, pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus masih kurang diperhatikan. Lembaga pendidikan yang sesuai untuk anak berkebutuhan khusus yaitu di Sekolah Luar Biasa. Sekolah Alam Terpadu SLB MIAN NU LIPUKNYO berada di Tandalo Hills Dataran Bintang Luwuk Timur didirikan oleh Bapak H. Mustar Labolo, Wakil Bupati Banggai pada tahun 2018 salah satunya adalah untuk mengoptimalkan kemampuan anak berkebutuhan khusus agar dapat dikembangkan dengan tepat. Sekolah ini berada dibawah Yayasan Labolo Education Centre, dengan pelaksana tugas harian diketuai oleh Ibu ST.Rahmawati Labolo,SE,M.Ap.

Agar proses pembelajaran di Sekolah Luar Biasa dapat berjalan lancar dan optimal, maka diperlukan metode pengajaran yang sesuai. Adapun Visi dan Misi Sekolah alam terpadu SLB MIAN NU LIPUKNYO adalah sebagai berikut :

Visi : Menciptakan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan khusus dan layanan khusus untuk komunitas adat terpencil dan masyarakat pra-sejahtera yang religious, mandiri, cinta lingkungan dan pelestarian alam

Misi :Mengembangkan life skill peserta didik (2).Menggali dan mengembangkan manajemen talenta (3).Mengembangkan jiwa cinta lingkungan dan pelestarian alam (4).Mengembangkan jiwa kewirausahaan  dan (5).Memantapkan kecerdasan intelektual, spiritual dan emosional.

Mendidik anak berkebutuhan khusus memang tidak mudah untuk dilakukan. Perlu adanya tingkat kesabaran yang tinggi, kasih sayang yang tulus, mengerti psikologi anak dengan baik, dan memiliki keterampilan khusus untuk membantu optimalisasi tumbuh kembangnya. Kurikulum sekolah alam terpadu MIAN NU LIPUKNYO diterapkan berorientasi untuk mencetak generasi yang mandiri, memiliki lifeskill, peta bakat sebagai dasar pengembangan bakat dan potensi peserta didik, belajar lebih menghargai, mengajarkan persahabatan serta konsep alam semesta dan potensi lokal sebagai laboratorium terbaik dalam pembelajaran.

Sekolah alam di areal seluas 7 hektar ini terdapat pohon buah-buahan sebanyak 1500 pohon dari rencana 3000 Pohon yang membersihkan udara dari pencemaran, menciptakan lapangan kerja, menyediakan air bersih dan dapat dinikmati setiap waktu. Berbagai keterampilan yang berkaitan dengan alam dan kehidupan sehari hari diajarkan di sekolah alam terpadu ini dan dapat terus dikembangkan sehingga berguna bagi kehidupannya, karena banyak anak berkebutuhan khusus yang memiliki bakat yang tidak dimiliki oleh anak normal pada umumnya. Sekolah alam terpadu MIAN NU LIPUKNYO menjadikan anak berkebutuhan khusus lebih mandiri, dan tidak lagi bergantung pada orang lain dalam menjalani kehidupannya sehingga diharapkan memiliki kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang. (dr.LWS)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline