Untuk kesekian nama-Mu tersemat
Dirapalkannya berulang tanpa syarat
Mengudara bersama rintik yang berebut mencari reda
Sedang, reda tidak benar-benar ada.
Ia hanya jelmaan,
Sementara,
Tak lama.
Rintik melulu berkawan sedu
Dan, reda nyaris pasti berkawan tawa
Sekali waktu keduanya tampak akrab
Larut dalam obrolan-obrolan hangat.
Sampai suatu waktu,
Rintik sejadi-jadinya sedu
Reda tidak benar-benar ada
Ia hanyut bersama deras yang membandang
Menyeret bangunan kota dan orang-orang.
Duka kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H