Dalam memahami sebuah film masih banyak perdebatan di luar sana yang bedampak pada baik tidaknya sebuah citra film di mata penikmatnya, hal ini dikarenakan perbedaan sudut pandang dan perbedaan cara memahami sebuah film oleh penikmatnya. Oleh karena itu, wajib hukum nya untuk para penikmat film memahami sebuah film dengan semestinya.
Film yang kita kenal yaitu sebagai gambar hidup atau foto bergerak, merupakan serangkaian gambar diam, yang ketika ditampilkan pada layar akan menciptakan ilusi gambar bergerak. Ilusi optik ini memaksa penonton untuk melihat gerakan berkelanjutan antar objek yang berbeda secara cepat dan berturut-turut.
Proses pembuatan dalam hakekat nya dapat disebut seni karena membuat film sendiri merupakan suatu karya. Sebuah film dapat dibuat dengan memotret adegan sungguhan dengan cara menggunakan kamera film, memotret gambar, CGI atau pun dengan animasi komputer dengan kombinasi beberapa teknik yang ada dan efek visual lainnya.
Logika Karya
Secara harfiah logika adalah hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa dan Logika karya adalah logika yang dipakai untuk melihat suatu karya seni, melihat dari sisi apa yang disampaikan oleh sebuah karya yang terkadang prosesnya pemahamannya terdapat hal yang diluar nalar logika biasanya.
Maka dari itu logika karya patut digunakan untuk memahami sebuah film, hal ini di haruskan agar tidak terjadinya kesimpangsiuran mengenai baik atau tidaknya sebuah film. Di dalam sebuah film terdapat pesan yang disampaikan dalam bentuk cerita melalui visualisasi yang sebenarnya dapat mudah dimengerti jika dipahami dengan benar.
Sebagian orang memahami film hanya dengan apa yang di lihat oleh indera pengelihatannya saja tanpa melihat dari sisi lainnya, maka dari itu kita patut memahami film dengan logika karya agar kita dapat menangkap sebuah isi pesan dengan baik dan tepat seperti apa yang di sampaikan oleh film.
