Lihat ke Halaman Asli

Home Industry Budidaya Okra Memanfaatkan Perkarangan Rumah

Diperbarui: 11 September 2020   20:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jambi, september 2020, Firda Elrosalia F. (501180091) Mahasiswa UIN STS Jambi fakultas ekonomi dan bisnis islam,Prodi ekonomi syariah. Melaksanakan PPL secara Daring

Bagi sebagian orang, okra adalah nama yang asing namun, jenis tanaman ini mulai banyak dikenal dan disukai untuk diolah menjadi berbagai olahan masakan dan menjadi obat untuk tubuh. 

Okra atau yang dikenal juga dengan nama Bendi atau Abelmoschus esculentus adalah sejenis tanaman berbunga yang masuk dalam suku Malvaceae. Sekilas penampilan buah okra hampir mirip dengan cabai hijau besar, namun di sekeliling kulitnya terdapat bulu-bulu halus dan Okra muda berwarna hijau memiliki biji berukuran kecil yang menempel di dinding buah.

Okra tumbuh baik pada ketinggian 600-800 mdpl, dengan rata-rata curah hujan 1700-3000 mm/tahun. Okra membutuhkan sinar matahari secara penuh dengan suhu udara rata-rata 24-28 0C. pH ideal nya agar tanaman okra mampu tumbuh dengan optimal adalah 5,5-7,0 (netral). 

Tanah yang berpasir hingga tanah lempung mengandung banyak bahan organik akan sangat cocok jika ditanami okra. Untuk cara menanam okra cukup mudah dan minim perawatan menjadikan okra menjadi salah satu tanaman yang mulai dibudidayakan.

Dengan kandungan serat, vitamin, mineral, dan anti oksidan, tanaman ini juga mempunyai banyak manfaat untuk tubuh seperti menjaga kesehatan jantung, mempelancar BAB, menurunkan kolestrol dan kadar gula  dan juga dapat membantu melangsingkan tubuh.

Jambi, september 2020, Firda Elrosalia F. (501180091) Mahasiswa UIN STS Jambi fakultas ekonomi dan bisnis islam,Prodi ekonomi syariah. Melaksanakan PPL secara Daring

Seorang ibu rumah tangga yang berlokasi di simpang marene Kasang Pudak yang biasa disapa Ibu Efi (53) mencoba membudidayakan usaha tanaman sayur okra dengan memanfaatkan perkarangan rumahnya sendiri.

Siapa yang menyangka tanaman ini memiliki nilai ekonomi yang dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup Ibu Efi dan keluarganya. Ibu Efi dapat menanam bibit okra sebanyak 70 polybag dan saat waktu panen tiba, dalam 1 minggu Ibu Efi mampu menghasilan sebanyak 30-40 bungkus  yang siap di jual.

Untuk pengelolaan bibit buah okra menurut ibu efi tidaklah sulit cukup menyediakan kotak /tempat kecil yang berisikan tanah sekam lalu disiram sampai basah, taburkan/susun bibit benih okra diatas tanah sekam lalu tutupi bibit dengan tanah sekam yang kering dengan ketebalan setengah cm lalu basahi kembali tanah sekam dengan air.

Tutup dengan plastik atau kotak dengan rapat yang kedap udara dan di letakan di tempat yang tidak terkena matahari secara langsung selama 3 hari. 

Setelah 3 hari biasanya bibit okra tumbuh seperti kecambah/tunas kecil, buka tutup plastik/ kotak letakkan bibit okra ditempat yang teduh dan terkena udara selama 1 minggu dan bibit okra tumbuh dengan panjang  + 7 cm lalu pindahkan ke polybag dengan ukuran 50x50 yang telah berisikan tanah sekam hitam dan susun dengan rapi. Siram bibit yang telah tumbuh dalam sehari dua kali.

Penyiraman dilakukan di pagi hari dan di sore/malam hari. Ibu Efi juga menyarankan untuk tidak menyiram  di siang hari karena penyerapan terhadap airnya berkurang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline