Lihat ke Halaman Asli

Lucky Azhari

Jurnalis

Ginting Beberkan Hal ini Jadi Faktor Kekalahannya di Quarter Final Australia Open 2023

Diperbarui: 5 Agustus 2023   10:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anthony Sinisuka Ginting gagal ke semi final Australia Open 2023 - dok. Toru Hanai/Getty Images

Kekalahan tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting di turnamen BWF World Tour Super 500 Australia Open 2023 di babak quarter final, Jumat (4/8) begitu mencengangkan.

Unggulan 1 itu dikalahkan jagoan India, Prannoy H. S. melalui pertandingan sengit rubber game, 21-16, 15-21, 14-21 dalam tempo 1 jam 13 menit.

Anthony Sinisuka Ginting merupakan salah satu dari banyaknya wakil Indonesia yang diharapkan bisa memetik gelar juara di turnamen berhadiah total USD 420,000 atau setara Rp 6,33 miliar itu.

Dari jalannya pertandingan, Ginting sejatinya mengawali gim pertama dengan baik yakni dengan menang 21-16. Namun, memasuki gim kedua, Prannoy melancarkan serangan dan pertahanan kuat. Kejar-mengejar poin pun terjadi hingga pemain India itu mencapai interval gim lebih dulu, 9-11. Meski sempat mengejar ketertinggalan, Ginting harus merelakan gim kedua jadi milik lawan.

Pada gim penentuan, lagi-lagi pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu tertinggal 0-4 atas Prannoy. Namun, Ginting masih berupaya menyamakan kedudukan menjadi 5-5. Skor imbang itu tak dapat bertahan lama. Ginting kena tikung hingga Prannoy memenangi laga di gim penentuan dengan skor telak, 14-21.

hasil tersebut membuat Ginting tak bisa mewakili Indonesia di semi final Australia open 2023. Tren ini juga dibuntuti oleh tiga pebulu tangkis lainnya, Fajar/Rian dan Pramudya/Yeremia dari ganda putra, serta Rinov/Pitha dari ganda campuran yang juga terhenti di babak quarter final.

Beberkan Faktor Kekalahan

Tunggal putra yang kini menempati peringkat 2 dunia itu bersyukur bisa menjalani pertandingan tanpa dihampiri cedera. namun, dia membeberkan faktor kegagalannya melangkah ke semi final. Menurutnya, lawan lebih memegang kendali pada gim penentuan.

"Kunci lawan bisa menang adalah di set ketiga. Lawan lebih memegang kendali permainan dari awal. Saat memimpin, lawan juga lebih cepat dalam menerapkan perubahan pola permainan," ujar Ginting.

Dia mengaku, sejatinya pertandingan memang berlangsung sengit sejak laga dimulai. Baik Ginting maupun Prannoy, sama-sama mengeluarkan kemampuan terbaik melalui strategi masing-masing. Sayangnya, pada gim kedua Ginting membenarkan bahwa banyak melakukan kesalahan.

"Saya sebenarnya bisa meladeni dan bisa dapat poin. Tapi harus diakui, lawan ini memang sudah memegang kendali permainan," tukasnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline