Lihat ke Halaman Asli

Lucky Azhari

Jurnalis Jawa Pos Radar Tulungagung

Di Blitar, Ratusan Warga Antusias Sambut Kirab Gunungan Lima

Diperbarui: 3 Juni 2022   12:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarak prosesi Kirab Gunungan Lima di Kota Blitar. Ini rangkaian tradisi memperingati Hari Lahir Pancasila - Dok. Mochammad Luki Azhari

Antusiasme warga Kota Blitar dalam menikmati rangkaian tradisi peringatan Hari Lahir Pancasila, Rabu (1/6/2022) seolah tak terbendung. Utamanya saat Kirab Gunungan Lima.

Prosesi itu rutin dilakukan setiap tahun dan tak pernah gagal menyedot perhatian warga. Baik domestik maupun luar daerah. Sebab, kegiatan ini sudah lama ditiadakan.

Ya, Kirab Gunungan Lima tahun ini baru dilaksanakan kembali. Itu setelah dua tahun hiatus, imbas wabah Covid-19 yang menjamur. Meski begitu, kirab berjalan dengan lancar dan tertib.

Sebagai informasi, Kirab Gunungan Lima memuat hasil bumi dan bentuknya menyerupai tumbeng. Namun, ukurannya jumbo. Kelima gunungan itu juga melambangkan kelima sila.

Setelah upacara Hari Lahir Pancasila di Alun-alun Kota Blitar, gunungan itu dikirab beramai-ramai menuju Makam Bung Karno. Di sana, ratusan warga sudah menunggu untuk berebut hasil bumi tersebut.

"Di sini (Makam Bung Karno) sudah sejak jam 08.00. Senang bisa nonton kirab ini lagi. Soalnya sudah lama ndak ada," kata Khalimatus, warga Sentul, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, Rabu (1/6/2022).

Selama kirab berlangsung, warga sudah berjubel melihat Gunungan Lima yang dibawa menuju peristirahatan terakhir Bung Karno.

Sementara pejabat di lingkup Pemkot Blitar, mengenakan busana batik dan tradisional khas Jawa Timuran. Wali Kota Blitar Santoso yang berada di barisan paling depan, tampak duduk di kursi delman, bersama Ketua DPRD Kota Blitar, Syahrul Alim.

Setibanya di Makam Bung Karno, gunungan lima itu sudah diperebutkan ratusan masyarakat. Aneka hasil bumi seperti buah hingga sayur, ludes dalam sekejap.

Warga berebut hasil bumi setelah gunungan lima tiba di pemberhentian terakhir, Makam Bung Karno - Dok. Mochammad Luki Azhari

Anik Prihastuti, salah seorang warga Plosokerep, Sananwetan tampak antusias mengambil aneka buah dan sayur itu. Hasilnya, dia mendapat jagung, kacang panjang, hingga wortel.

"Lumayan, lah. Nanti bisa dimasak jadi sayur asem atau bening. Pas ambil, sempat uyel-uyelan sama yang lain. Tapi asyik dan seru," katanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline