Lihat ke Halaman Asli

Lucky Ekasari

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Pemahaman Mengenai Pembelajaran Pada Anak Usia Dini

Diperbarui: 19 November 2023   23:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum masuk ke inti materi, kita harus paham terlebih dahulu mengenai belajar dan pembelahjaran. Belajar dan pembelajaran seringkali disamakan maksud dan pengertiannnya. Padahal kedua hal tersebut tentu saja berbeda meskipun terdapat persamaan dalam maksud maupun tujuan. Banyak sekali tokoh/ahli yang mendefinisikan tentang belajar dan pembelajaran. Salah satunya tokoh yang mengungkapkan pendapatnya adalah Azhar Arsyad memberikan pengertian belajar sebagai sesuatu yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Belajar menurut pandangan teori kognitif sebagai perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku yang tampak. 

Sedangkan dalam pandangan teori pemrosesan informasi belajar dianggap sebagai pengolahan informasi, teori ini berpendapat bahwa belajar sangat ditentukan oleh informasi yang dipelajari, semakin banyak informasi yang diterima seseorang, maka akan semakin banyak pula orang tersebut belajar. Sejatinya belajar adalah suatu proses di mana suatu organisasi akan berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman, pengalaman tersebut yang membuat seseorang dapat mengkonstruksi pemikirannya dengan lebih kongkrit. Penguasaan materi, lkemahiran mendengar, mengambil kesimpulan dan kemahiran membaca. Jika seseoranng menguasai 3 aspek tersebut maka ia dianggap telah memiliki kemampuan dalam belajar.

Pembelajaran merupakan proses pengembangan pengetahuan, keterampilan, atau sikap baru ada saat seseorang individu berinteraksi dengan informasi dan lingkungan Pembelajaran memiliki berbagai macam metode penyampaian pada siswa. Namun perlu diketahui bahwa tidak ada satupun metode pembelajaran yang paling efektif/baik bila dibandingkan dengan yang lainnya. Karena masing-masing memiliki kelemahan dan kelebihan. Metode pembelajaran yang membantu siswa untuk melakukan kegiatan, pada akhirnya akan dapat mengkontruksi pengetahuan yang mereka pelajari dengan baik. Ada beberapa metode yang cukup efektif yang dapat mengaktifkan siswa, yaitu metode penemuan  dengan penekanan pada kerangka berfikir metode ilmiah. 

Pendidikan anak usia dini (Early Childhood Education) merupakan bidang ilmu yang relatif baru. Bila sebelumnya anak didik berdasarkan pemahaman orang dewasa saja bagaimana cara memperlakukan anak dan apa yang terbaik bagi anak, saat ini setelah berkembang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), diharapkan anak dapat diperlakukan sesuai dengan kebutuhan perkembangannya sehingga anak tumbuh sehat jasmani dan rohani. Anak pun dapat diperhatikan secara lebih komprehensif. Pembelajaran anak usia dini merupakan proses interaksi antara anak, orang tua, atau orang dewasa lainnya dalam suatu lingkungan untuk mencapai tugas perkembangan. Interaksi yang dibangun tersebut merupakan faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Hal ini disebabkan interaksi tersebut mencerminkan suatu hubungan di antara anak akan memperoleh pengalaman yang bermakna, sehingga proses belajar dapat berlangsung dengan lancar. 

Pembelajaran untuk anak usia dini bukan berarti anak harus disekolahkan pada umur yang belum seharusnya, dipaksa untuk mengikuti pelajaran yang akhirnya justru membuat anak menjadi terbebani dalam mencapai tugas perkembangannya. Pembelajaran untuk anak usia dini pada dasarnya adalah pembelajaran yang kita berikan pada anak agar anak dapat berkembang secara wajar.  Pada hakikatnya anak belajar sambil bermain, oleh karena itu pembelajaran pada pada anak usia dini pada dasarnya adalah bermain. Sesuai dengan karakteristik anak usia dini yang bersifat aktif dalam melakukan berbagai ekplorasi terhadap lingkungannya, maka aktivitas bermain merupakan bagian dari proses pembelajaran. Untuk itu pembelajaran pada usia dini harus dirancang agar anak merasa tidak terbebani dalam mencapai tugas perkembangnya. Proses pembelajaran yang dilakukan harus berangkat dari yang dimiliki anak. Setiap anak membawa seluruh pengetahuan yang dimilikinya terhadap pengalaman-pengalaman baru.

  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline