Lihat ke Halaman Asli

Politikus Tak Pernah sempurna

Diperbarui: 9 September 2015   04:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Percayalah, politik yang paling tepat dijalankan saat ini bukanlah politik 'saling menjatuhkan', atau politik "yang aku dukung 100% benar dan yang aku tentang 100% salah"!

Media internet, khsususnya media sosial terlahir justru untuk menghilangkan stigma 'kediktatoran' di atas. Media-media yang telah terlanjur mengisi hari-hari Anda adalah salah satu cara masyarakat untuk menghilangkan politik 'hitam-putih' di atas.

Politik pada dasarnya adalah 'tata cara menggapai kekuasaan', dan oleh karenanya cara bukanlah yang terutama. Yang terutama adalah hasil.

Hanya saja kita semua, para pendukung pak Ahok, harus memilih cara terbaik dari jutaan cara yang tersedia. Dalam men-Dukung Ahok Gubernur DKI juga sama halnya. Jangan menjadikan Ahok menjadi sosok yang 100% benar dan sisanya 0% kesalahan.

Kita tak boleh menjadikan Ahok sebagai OBYEK PENGKULTUSAN kita. Sebab, biarbagaimana pun LOGIKA harus diandalkan dan dijadikan sebagai tolok ukur untuk berpikir; sementara hati menjadi tolok ukur untuk merasakannya.

Seperti pernah dikatakan oleh Coco Vin, kita harus "mendukung Ahok dan pemimpin bersih lainnya secara rasional dan tidak membabi-buta memujanya hingga ia hanya akan tampil tunggal."

Bisa Anda bayangkan bila pilkada 2017 nanti Ahok maju sendirian. Ahok harus ada lawan untuk membuktikan beliau yang terbaik, dan bukan kompetitornya.

Para pendukung Ahok, terutama yang ada di Dag Dki mestinya menjadi PENDUKUNG RASIONAL, yang tak bergerak atas dasar pengkultusan, apalagi dengan gerak "PURA-PURA MENGKULTUSAKN AHOK padahal MENGKULTUSAKN DIRINYA SENDIRI dengan mengatakan pendukung yang lain jelek dan kelompokku yang paling benar."

Akhirnya, jadilah pendukung 1jt KTP untuk Ahok yang RASIONAL dan tanpa bersikap BANAL, yang mengatakan "FORM KAMI SAH, DAN FORM MEREKA TIDAK SAH!"

Lusius Sinurat - ditemani oleh Ahmad Suryani, Harry Halim dan Yessa sudah bertanya langsung kepada 3 Komisioner KPUD DKI Jakarta mengenai FORM 1 JUTA KTP DAG-DKI YANG ADA DITANGAN ANDA ADALAH SAH DAN BENAR; dan tak ada alasan lain untuk mengatakan "Form DAG-DKI enggak sah!"

Kita semua harus kembali rasional, yang tak mudah berubah karena isu fesbuk, apalagi karena ada orang yang menelepon kesana kemari dan mengatakan "kamilah yang paling setia kepada Ahok, dan bukan komunitas Dukung Ahok Gubernur DKI."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline