Tidak sengaja, saat melintas jalan Jendral sudirman dari Internasional Plasa hingga ke arah Pasar Cinde-Palembang, ada pemandangan lain yang tidak biasa. Tiba-tiba jalur sebelah kanan tidak terlihat kendaraan, mobil atau pun motor lalu lalang, yang terlihat hanyalah sekumpulan bahkan kerumunan anak-anak muda. Di atas trotoar yang sudah dipercantik dengan bangku-bangku taman dan lampu hias, terlihat beberapa orang sedang memainkan alat musik lengkap, ada drum, gitar, bahkan biola. Begitu ramai saat itu, lama-lama makin banyak anak-anak muda lainnya datang dan berkerumun. Penasaran saya pun menyempatkan diri melihat dan merasakan langsung kegiatan-kegiatan mereka. Saya pun sempat mengabadikan beberapa momen yang menarik.
Entah bagaimana asal mulanya, yang jelas pemanfaatan trotoar di sepanjang jalan tersebut sangatlah 'kreatif' dan bisa memberi hiburan tersendiri, di tengah-tengah kesibukan orang bekerja menyelesaikan 'konstruksi monorail'. Jalan yang menuju arah jembatan Ampera itu, mulai ditutup pukul 21,00 atau jam sembilan malam oleh pekerja proyek monorail, sehingga tidak ada lagi mobil atau pun motor yang berlalu lalang. Mereka pun bisa bekerja dengan tenang dan leluasa. Namun, dengan semakin banyaknya pekerjaan monorail, jalan pun ditutup lebih awal. Bahkan di hari Sabtu dan Minggu, jalan ditutup mulai sore hari.
Kekosongan jalan yang terbebas dari lalu lalang kendaraan tersebut, trotoarnya kemudian dimanfaatkan oleh anak-anak muda kreatif dengan berbagai kegiatan positif. Ada yang berselfie ria. Atau hanya duduk mengobrol. Bahkan di hari Sabtu - Minggu ada yang membawa alat musik lengkap dan memainkannya di sana. Penonton pun memenuhi badan jalan. Beragam macam komunitas juga ada di sana, seperti komunitas yang menggunakan 'cosplay' (menirukan tokoh-tokoh fiksi), komunitas 'photography', komunitas pecinta buku. Tidak ketinggalan pedagang makanan dan minuman yang menggelar dagangan lengkap dengan meja kursi, sehingga bisa menonton dan mendengar hiburan yang ada sambil duduk makan minum. Permainan alat musik ternyata hanya ada di hari-hari tertentu, terutama hari libur.
Begitulah wajah jalan Sudirman di Palembang, kini berubah mendadak. Sudirman 'sidewalk' ... menjadi ramai tidak sepi lagi. Menjadi 'ikon' baru kota Palembang. Menjadi tempat hiburan baru masyarakat Palembang. Di hari Sabtu sangat banyak kegiatan di sana, harga parkir pun melonjak beberapa kali lipat dari hari biasa. Rejeki pun mengalir ke tukang-tukang parkir.
Monorail dibangun untuk menyambut tamu-tamu Asian Games 2018 yang akan berlaga di Palembang, khususnya di Kompleks Olah Raga Jakabaring. Pembangunannya cukup agresif serta menimbulkan kemacetan dimana-mana ini dimulai sejak Oktober 2015 dan diharapkan selesai Juni 2018.
Apakah pemanfaatan Sudirman 'sidewalk' akan tetap seperti sekarang, saat pekerjaan monorail rampung? Sepertinya saya sulit untuk menjawab, biarlah 'sang waktu' yang akan menjawabnya.
Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H