Lihat ke Halaman Asli

Lucia Indrasworo Palupi

Karyawan Swasta Manufacturing, Time Traveller, Menuangkan isi hati dan imajinasi ke dalam tulisan

Persahabatan Bagai Kepompong, Mengubah Ulat Menjadi Kupu-Kupu

Diperbarui: 15 September 2023   11:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. penulis_kenali sahabat kenali juga keluarganya

Hai, Kompasianer !

Kita semua familier kan dengan lirik lagu Kepompong besutan Sindentosca ? keren abis makna yang terkandung didalamnya. Kita sebagai makhluk sosial pasti perlu dan sangat membutuhkan sahabat untuk berinteraksi. Lalu sahabat sebenernya harus yang gimana sih ?

Ada sebagian orang yang tidak cocok dengan saudara kandung dalam menghadapi permasalahan hidupnya. Menurut si adik permasalahan yang dia hadapi sangat berat akan tetapi menurut si kakak permasalahan tersebut biasa saja. Disitulah kadang titik ketidak akuran antara adik dan kakak. Pada akhirnya yang merasa disepelekan permasalahan hidupnya akan menjauh dari lingkaran keluarga dan memilih untuk mencari orang lain yang bisa meringankan bebannya. Yaitu Sahabat.

Memilih sahabat yang bisa memahami kita itu gampang-gampang susah dan susah-susah gampang. Karena kita juga harus bisa memahami permasalahan mereka. Tidak banyak orang lain menganggap kita sahabat, tapi hanya pada saat kita happy. Sebaliknya pada saat kita kesusahan mereka otomatis menghindar. Nah, untuk sahabat yang seperti itu sebaiknya jangan sampai mengetahui lebih detail permasalahan kita, apalagi kalau menyangkut periuk dapur kita. Please deeehhh !

Ada 3 tipe sahabat yang perlu kita miliki :

1.  Sahabat Historis

Kita semua memiliki sahabat pada masa kanak-kanak, remaja dan dewasa. Kategori sahabat ini, biasanya kita lalui pada saat sama-sama sekolah. Biasanya yang kita bicarakan seputar tugas-tugas sekolah dan seputar kegiatan di lingkungan sekolah. Setelah kita beranjak dewasa, manfaat dari sahabat historis untuk kesehatan mental kita adalah bisa membuat kita tertawa lepas tanpa beban saat kita membahas kenakalan-kenakalan saat masih kanak-kanak ataupun di bangku sekolah. Bukankah para pakar kesehatan menganjurkan agar kita selalu bahagia ? Coba deh, hubungi sahabat kecil kita sekarang untuk ngobrol dan tertawa bareng.

2.  Sahabat Kesamaan Hobby

Di jaman Now, begitu mudahnya kita mencari komunitas-komunitas yang sesuai dengan hobby kita. Pada saat rasa jenuh melanda, ada baiknya kita bergabung bersama mereka untuk melakukan kegiatan bareng sebagai mood booster. Manfaatnya adalah untuk meningkatkan kembali rasa percaya diri kita apabila sedang stuck ataupun buntu dari ide-ide kreatif kita dalam menjalani rutinitas sehari-hari yang monoton. Let's go tarik koper, untuk yang hobby dengan travelling. Dijamin fresh saat kita kembali menjalani rutinitas harian ataupun menghadapi segunung target pekerjaan.

3.  Sahabat Karib

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline