Lihat ke Halaman Asli

KKN Untag Surabaya

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Mahasiswa UNTAG Surabaya Membuat Wadah Penjemuran yang Bertujuan untuk Memperbanyak Produksi Kerupuk Puli Milik Warga Desa Wonoploso

Diperbarui: 29 Februari 2024   18:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Mahasiswa UNTAG Surabaya  melakukan pengabdian masyarakat di desa Wonoploso, kecamatan Gondang , Kabupaten Mojokerto. Kegitaan pengabdian ini dimulai dari tanggal 13 januari 2024 sampai taanggal 24 januari 2024. Kegiatan pengabdian masyarakat di kelompok R7 ini, mahasiswa mendapat bingbingan langsung dari dosen aktif program studi manajemen dan fakutas ekonomi dan bisnis UNTAG Surabaya yaitu bapak Angga Dutahatmaja  S. Kom, M.M. Walaupun hanya dilakukan selama 12 hari saja tetapi kegiatan pengabdian ini telah dipersiapkan secara matang selama 3 bulan sebelum kegiatan ini berlangsung. Mahasiswa di bagi beranggotkaan  35 orang untuk mengabdi di satu desa dan di bagi lagi menjadi sub-kelompok yang beranggotakan 2-3 orang, setiap sub-kelompok diwajibkan untuk bekeja sama dengan mitra yang ada di desa wonoploso. Bentuk kerja sama yang dimaksud adalah menentukan permasalahan yang ada pada mitra UMKM. Setelah itu mahassiswa akan mencari solusi denagn berdiskusi dengan angota kelompok dan meminta persetujuan dari mitra tersebut. dalam proses tersebut sub-kelompok 3 dari kelompok R7 yang beranggotakan saya (Rafael) dan teman saya Ruly serta Rafika kami memutuskan untuk memilih mitra keripik puli. 

Keripik puli merupakan salah satu produk dari olsenafood yang diproduksi oleh Ibu Yayuk dan Pak Munari warga desa wonoploso yang sudah berdiri sejak tahun 2022. Dari beberapa survei yang kita lakukan disini kita menemukan permasakahan yang dialami oleh mitra yaitu, terbatasnya wadah penjemuran yang menghambat jumlah produksi. Disini kelompok kami memutuskan untuk melakukan pendampingan pembuatan wadah penjemuran kerupuk sekaligus rak yang digunakan sebagai penyangga alas jemur agar tidak di taru di lantai seperti yang dlakukan oleh mitra.kami bermodalkan bahhan seperti kayu, kawat ram dan paku, kami membuat alas penjemuran sebanyak dua untuk menambah jumlah produk keripik puli tersebut. sedangkan rak penopangnya kami menggunakan besi sehingga kokoh dan mengurangi resiko jatuh ketika ditiup angin dan diharapkan dapat menjadi solusi yang baru agar krupuk puli dpat di produksi dengan jumlah yang banyak dan kerupuk puli yang dijemur dapat terjaga kualitas dan kebersihannya.

Dalam peroses ini yang dimulai dari pembuaan proposal hingga pembuatan luaran hasil karya diperlukan kerja sama agar semuana bisa berjalan dengan baik. Selama proses pengabdian ini mitra keripik puli sangat memudahkan kami selaku mahassiswa UNTAG Surabaya dalam melakukan kegiatan pengabdian tersebut. selain melakukan pendampingan kami jga dipersilahkan menyaksikan langsung proses pembuatan keripik puli hingga proses pengemasannya.

Saya Rafael mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing  Lapangan (DPL), seluruh anggota kelompok R7, dan seluruh anggota sub-kelompok 3 atas bimbingan dan bantuannya selama proses persiapan hingga selesai seluruh rangkaian kegiatan pengabdian ini. selain itu saya (Rafael) juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Yayuk dan bapak Munari selaku pemilik UMKM yang telah membantu saya dan teman-teman dalam melakukan segalah peroses dan ketersediaanya untuk terlibat dalam proses pengabdian ini. dengan berakhirnya kegiatan pengabdian ini diharapkan mampu mendapat  pengalaman baru untuk kita semua.

(Arjuno Widya Pratama)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline