Lihat ke Halaman Asli

KKN Untag Surabaya

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Mahasiswa Untag Surabaya Bantu Mengolah Kotoran Kambing Menjadi Pupuk Organik Cair di Desa Bakalan

Diperbarui: 29 Februari 2024   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Mojokerto, 15 Januari 2023 --- Pengabdian Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dilakukan secara langsung dengan mengirim sekelompok mahasiswa untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat yang bertempat di Desa Bakalan, Kab Mojokerto, Jawa Timur. Salah satunya yakni Moch. Duta Rizki dari kelompok R14 bidang Peternakan dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bapak Muizzu Nurhadi, SS., M.Hum

Dalam membantu hasil limbah ternak yang tidak dipakai di Desa Bakalan, program yang dilakukan oleh bidang peternakan yakni dengan mengadakan pelatihan terhadap peternak di Desa Bakalan. Sebelum kelompok kami melakukan kegiatan, kelompok kami membagikan pre-test dan post-test lalu kelompok kami memulai kegiatan pelatihan pembuatan pupuk cair dari kotoran kambing (limbah ternak).

dokpri

 Kegiatan ini dilakukan di rumah Bapak Sun selaku warga Desa Bakalan atau peternak kambing. Kegiatan ini dimulai dengan melatih Bapak Sun untuk membuat pupuk organik cair."Yaa keberadaan mahasiswa untag di desa ini adanya pengelolahan kotoran kambing menjadi pupuk organik cair dan menginovasi untuk para peternak" --Ujar Pak Sun peternak kambing. Pertama -- tama kelompok kami mengajarkan tentang cara membuat pupuk organik cair, 

Masukan kotoran kambing kedalam karung lalu siapkan tong kosong atau tong bekas lalu masukkan karung yang berisi kotoran kambing kedalam tong tersebut dan campurkan cairan bio activator (EM4), cairan itu berfungsi untuk menguraikan bau dari kotoran kambing tersebut, dengan takaran 250ml dan campurkan ragi kedalam activator sebanyak 5 biji ragi, lalu aduk hingga merata dan tuangkan kedalam tong yang berisi karung kotoran kambing tersebut dan diberi air sebanayak 15 liter lalu aduk hingga semua tercampur dengan rata. Bilamana kegiatan sudah dilakukan diamkan selama seminggu tetapi setiap hari harus dicek dan diaduk merata minimal mengaduk yakni 5 menit. 

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat membantu mengembangkan kotoran kambing menjadi pupuk yang berguna untuk pertanian Desa Bakalan, Kab Mojokerto.

(Arjuno Widya Pratama)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline