Lihat ke Halaman Asli

KKN Untag Surabaya

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Pemanfaatan Lampu Tenaga Surya sebagai Penerangan Gedung Karawitan di Desa Begaganlimo

Diperbarui: 22 Januari 2024   06:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Mojokerto --- Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG) melakukan Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang didampingi oleh ibu Rizkya Dwijayanti, S.IP., M.IP selaku Dosen Pembimbing Lapangan pada tanggal 13 Januari - 24 Januari 2024 yang dilaksanakan di Desa Begaganlimo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.

Dalam Program Kegiatan Pengabdian Masyarakat mereka, mahasiswa UNTAG Surabaya berupaya mengajarkan masyarakat tentang adanya energi alternatif yang bisa dikonversi menjadi energi listrik untuk fasilitas lampu penerangan.

Desa Begaganlimo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, memiliki ciri khas yaitu alam pegunungannya yang indah dan kebudayaan karawitan yang masih dilestarikan. Kekurangan yang ada pada daerah ini ialah minimnya penerangan pada malam hari.

Sebagai daerah yang menjadi pusat pelatihan karawitan, hal ini tentu saja memberi kesan yang kurang baik. Kekurangan ini disebabkan oleh pasokan energi listrik ke daerah ini terbatas sehingga masyarakat lebih mengutamakan untuk memenuhi kebutuhan listrik hunian mereka terlebih dahulu.

Melihat kondisi tersebut, dilakukan kegiatan pengabdian yang melibatkan kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan ketua karawitan yang bertujuan untuk memperkenalkan energi surya (matahari) yang bisa dijadikan energi alternatif sebagai fasilitas lampu penerangan.

Johan Bagaskara Fajar Niagara, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNTAG Surabaya, menjelaskan tentang manfaat dan cara kerja lampu penerangan tenaga surya.

"Dengan adanya lampu tenaga surya ini, kita tidak memerlukan aliran listrik dari PLN. cukup dengan sinar matahari saja lampu ini bisa menyala. Pada siang hari lampu secara otomatis akan mati dan pada malam hari lampu akan menyala secara otomatis." ungkap Johan.

Selain itu, kegiatan pengabdian ini juga memberikan pemahaman kepada ketua karawitan tentang manfaat lampu penerangan tenaga surya. Selain dapat menghemat listrik, namun juga ramah lingkungan. Selain itu lampu yang telah dipasang dapat dipindahkan apabila terdapat kegiatan warga yang memerlukan lampu penerangan tambahan.

Dalam kolaborasi yang melibatkan ketua karawitan di Desa Begaganlimo, mahasiswa UNTAG Surabaya juga merenovasi lukisan di dinding yang sudah mulai usang dengan menggambar lukisan baru di dinding gedung karawitan sebagai identitas komunitas karawitan yang ada di Desa Begaganlimo. Buari, selaku ketua karawitan yang turut terlibat dalam kegiatan pengabdian ini, menyampaikan apresiasinya terhadap peran aktif mahasiswa UNTAG Surabaya.

"Kolaborasi ini bukan hanya bermanfaat bagi komunitas karawitan saja. Namun warga Desa Begaganlimo juga merasa terbantu ketika ada kegiatan warga yang membutuhkan lampu penerangan tambahan. Teman-teman karawitan dan anak-anak TK pasti sangat senang. Saya sangat berterima kasih kepada teman-teman mahasiswa UNTAG" ujar Bapak Buari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline