Lihat ke Halaman Asli

Luana Yunaneva

TERVERIFIKASI

Certified Public Speaker, Hypnotist and Hypnotherapist

Enora Lalet: Seniman Perancis Pakai Makanan sebagai “Senjata” Melukis Wajah

Diperbarui: 8 November 2016   00:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu karya Enora Lalet (sumber: www.enoralalet.com/)

Saat membaca judul di atas, mungkin Anda merasa tercengang, terutama kaum wanita yang gemar berdandan. Tidak mengherankan, lantaran kaum hawa biasa menghiasi wajah dengan pelembab, alas bedak, BB cream, bedak, blush on, eye liner, eye shadow, blush on dan maskara.

Tetapi coba bayangkan, ketika wajah cantik Anda dilukis seperti foto di atas? Atau pipi dihiasi selai strawberry, bibir mungil diolesi pasta coklat dan alis cetar kesayangan diberi tempelan mesis berwarna-warni?

Kalau saya boleh memilih, daripada bahan-bahan makanan lezat itu dicorat-coretkan ke wajah, lebih baik diolah menjadi kue dan dimakan bersama orang-orang terkasih. Selain lidah terpuaskan dan perut kenyang, hati pun senang karena bisa berbagi dengan orang lain.

Namun hal itu tidak dilakukan Enora Lalet, seniman asal Prancis. Ketika orang-orang memilih bahan makanan menjadi pemuas lidah dan penghilang dahaga dan seniman menggunakan cat air dan minyak untuk berkarya, Enora Lalet justru memanfaatkan makanan sebagai “senjatanya”.

Dalam situs resminya, Enora Lalet menceritakan bahwa karirnya berawal dari serial “Cooking Faces” yang menggambarkan perpaduan antara lukisan lama dan gambar modern. Jadi, ada wajah yang dilukis menggunakan bahan makanan, kemudian difoto. Para model pun mampu menunjukkan beragam ekspresi dalam balutan make up lezat tersebut, mulai cantik, jelek, atraktif, takut, hingga peran antagonis. Karya unik ini tentu tidak lepas dari kelemahlembutan, kehalusan dan keselarasan.

Berikut ini adalah beberapa karyanya yang sempat saya dokumentasikan dari Pameran Fotografi “Eat It!” di Institut Français Indonesia (IFI) Surabaya, beberapa waktu lalu.

1. Zorvanu (karya Enora lalet dan Matthias Lothy, Selandia Baru, 2016)

Menggunakan teknik campuran, body painting, kulit lemon dijahit, lobak putih dan dilukis dengan cat air.

Zorvanu (dokpri)

2. Paxelnori Afalfa (karya Enora Lalet, Prancis, 2010-2011)

Teknik campuran, body painting, potongan daun nori yang ditempel dengan madu dan benih kecambah.

Paxelnori Afalfam (dokpri)

3. Yin Yang (karya Enora Lalet, Prancis 2009-2010)
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline