[caption caption="Ilustrasi menulis diary (sumber: momitforward.com)"][/caption]
Minggu Ketiga (Terinspirasi Lagu)
Dear, Diary
Semalam adalah mimpiku yang ketujuh belas kali tentangmu. Baru kali ini aku memimpikan orang yang sama hingga belasan kali. Aku tidak mengerti, mengapa Tuhan memberiku mimpi sebanyak itu. Membayangkanmu hadir dalam kehidupan nyataku saja, sudah membuatku takut. Takut untuk mencintamu. Aku lebih memilih untuk menyimpan guratan rasa itu. Pandangan mataku, mungkin itu saja yang sulit kusimpan dalam-dalam.
***
Dear, Diary
Benteng pertahananku selalu runtuh setiap kali bertemu denganmu. Menatap redup matamu pun aku tak mampu. Namun aku tak sanggup menolak ketika kau memintaku menolongmu dalam projek bersama kita selama beberapa bulan terakhir. Tahukah kau bahwa saat itu ada banyak kupu-kupu mengepakkan sayapnya di dalam perutku?
***
Dear, Diary
Kini jantungku seakan berhenti berdetak. Terkadang kubayangkan hatiku seperti sebuah hamparan taman bunga berwarna-warni yang luas, dengan langit nan cerah. Tapi sesekali, kulihat taman itu menjadi gelap akibat mendung tiba-tiba. Hanya karena dua ukir namamu. Dan aku ingin berlari.