Lihat ke Halaman Asli

Sebut Saja "Mawar" Pertama dan Terakhir Darinya

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti mawar ini, kisah hidup seseorang harus bisa terima jika sudah waktunya untuk layu. Mawar akan mengering meski masih bisa disimpan rapi di selipikan diantara lembar buku harian, namun mawar tak lagi seindah dan sesegar pertama kali. Begitupun juga dengan kisah kehidupan manusia. layu dan cukup dikenang. lembar demi lembar, baris demi baris, halaman demi halaman, bab demi bab, buku demi buku, semua adalah catatan kehidupan manusia.

Makhluk yang bernama manusia ini, sangat mungkin sekali untuk seluruh dalam kehidupan "Manusia" memiliki cerita gelap sisi pribadinya dalam mengambil langkah kehidupan. Aku percaya setiap orang memiliki sisi gelap.

Karenanya, jadikan tempa untuk menjalani kehidupan mendatang. berlakulah selalu maju dan berpindah. karena dengan berlaku maju dan tetap laju memacu bak kuda besi, harus berubah menjadi yang terbaik diantara yang baik.

Hidup ini pilihan, sering kali kita mendengar kalimat bijak ini. namun juga tidak sedikit yang menyalahggunakan maksud dan pemaknaan yang sesungguhnya.

Merantaulah, akan datang kawan baru dan  silaturahmi yang baru, berlelah-lelahlah karena sebentar lagi akan ada nikmat menang.

Salam




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline