Lihat ke Halaman Asli

Lathifah Desi

Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta

Bullying terhadap Anak Meningkat, Bagaimana Tindakan yang Harus Diambil Pihak Sekolah dan Pemerintah

Diperbarui: 8 Juni 2023   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Maraknya bullying yang terjadi di lingkungan sekolah tentu berdampak yang buruk bagi para siswa, baik bagi pelaku, korban maupun pihak ketiga yang tidak mengambil tindakan atas perilaku tersebut. Maka, alangkah baiknya pihak sekolah dan pemerintah segera mengambil tindakan atas perilaku tersebut. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa dapat terjadinya tindakan bullying ini juga karena sikap tidak peduli dari pihak sekolah dan pemerintah. Mengapa saya bilang demikian? Karena terkadang siswa korban bullying yang melaporkan pada guru atau pihak sekolah hanya dianggap angin lalu oleh mereka karena anggapan bahwa perilaku tersebut hanyalah candaan anak-anak, yang sebenarnya tidak sesederhana itu karena mungkin saja perilaku tersebut dapat menimbulkan traumatik pada siswa yang menjadi korban.

Kemudian karena respon dari pihak sekolah yang mungkin tidak dapat memberi rasa aman pada korban sehingga korban menjadi takut untuk melaporkan kejadian ini pada orang tua dan orang lain karena takut mendapatkan respon yang serupa. Dan mirisnya pihak sekolah baru akan mengambil tindakan apabila tindakan bullying ini sudah melampaui batas dan dirasa dapat mencemari nama lembaga, yang seharusnya dapat mengambil langkah pencegahan agar bullying ini sebelum parah namun malah membiarkannya sampai menimbulkan traumatik terhadap korban. Pemerintah Pun sebaiknya segera mengambil tindakan atas fenomena ini dengan lebih digiatkan sosialisasi mengenai tindakan bullying, memberi peraturan tegas bagi sekolah-sekolah agar dapat menjaga keamanan dan kenyamanan para siswa dan lebih mempertimbangkan mengenai hukum perlindungan anak, yang mana seringkali yang menyakiti seorang anak adalah anak sebaya lainnya.

Lalu apa yang dimaksud dengan bullying? Bullying merupakan salah satu tindakan kekerasan dan perundungan yang sering sekali terjadi di lingkungan sekolah, bullying sendiri dapat dalam bentuk kekerasan fisik, kekerasan verbal atau berupa celaan, hinaan, sarkasme dan dapat berupa fitnah maupun tuduhan, bullying juga dapat berbentuk non verbal secara langsung seperti berperilaku sinis atau berbagai perilaku merendahkan korban lainnya, biasanya bullying jenis ini disertai dengan bullying fisik dan verbal. Selanjutnya bullying dapat berupa cyber bullying atau tindakan menyakiti orang lain dengan sarana elektronik seperti handphone, dan yang terakhir adalah pelecehan seksual.

Tindakan bullying merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima baik secara sosial, psikologi, hukum apalagi dalam agama. Dalam konsep pendidikan yang dirancang Rasulullah SAW. Beliau telah mengusung konsep pendidikan yang mengedepankan akhlak mulia, yang tentunya dengan akhlak mulia ini peserta didik dapat terhindar dari fenomena bullying.  

Dalam hadis nya Rasulullah SAW bersabda yang Artinya : "Telah menceritakan kepada kami [Al 'Abbas bin Al Walid Ad Dimasyqi] telah menceritakan kepada kami [Ali bin 'Ayyasy] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin 'Umarah] telah mengabarkan kepadaku [Al Harits bin An Nu'man] saya mendengar [Anas bin Malik] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Muliakanlah anak-anak kalian dan perbaikilah tingkah laku mereka." 

Dengan memperbaiki akhlak dan tingkah laku peserta didik, tentu dapat mengurangi intensitas kasus bullying di Indonesia, peningkatan atau perbaikan akhlak ini dapat dilakukan dengan memperbanyak ilmu agama pada mapel - mapel keagamaan seperti PAI, mengadakan sosialisasi bullying rutin setiap tahun dan senantiasa menasehati anak yang sekiranya memiliki sikap yang bandel, hal ini dilakukan agar lingkungan sekolah terhindar dari tindakan bullying. 

Tindakan bullying yang belakangan ramai dibicarakan oleh warganet yaitu tindakan bullying yang dialami oleh firmansyah, siswa SD yang viral karena sebuah unggahan yang menayangkan firmansyah diantar sekolah oleh ayahnya menggunakan seragam merah putih yang kemudian ditanya beberapa hal oleh di pengunggah video di aplikasi tiktok. Dalam video tersebut pengunggah video menanyakan kepada ayah firmansyah mau kemana kemudian dijawablah oleh ayahnya hendak ke sekolah, kemudian karena jalan yang dituju oleh bapak dan anak ini menuju sekolah luar biasa hal ini menimbulkan pertanyaan bagi pengunggah video yaitu apakah kekurangan yang dialami oleh firmansyah sehingga mengharuskan bersekolah di sekolah tersebut, namun ketika ditanyai oleh pengunggah video ayah dari firmansyah menjawab bahwa firmansyah sebenarnya dulunya adalah murid dari sekolah dasar biasa, namun karena adanya suatu tindakan bullying yang berupa kekerasan verbal hal itu yang menyebabkan firmansyah pindah ke sekolah luar biasa. Sebenarnya sebelum memutuskan untuk pindah dari sekolah dasar tersebut orang tua firmansyah sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak sekolah, namun karena respon yang kurang baik akhirnya memutuskan untuk pindah sekolah.

Hal ini sangat memprihatinkan mengingat pihak sekolah yang tidak merespon laporannya dengan baik, dan tidak mencegah agar kasus bullying ini tidak menimbulkan traumatik bagi firmansyah. Oleh karena itu tulisan ini saya tulis dengan tujuan untuk mengajak semua kalangan dan semua pihak untuk lebih membuka mata terhadap kasus bullying yang kerap terjadi di lingkungan anak-anak kita. Dan terkhusus pada sekolah dan pemerintah agar dapat lebih mempertimbangkan dan mengkaji tindakan apa saja yang perlu dilakukan agar mampu menanggulangi fenomena bullying yang semakin hari semakin menjadi santapan sehari-hari anak-anak kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline