Lihat ke Halaman Asli

Liesty Kurnia Rahayu

Mahasiswa D3 Keperawatan

Imunisasi Anak Tetap Wajib Diberikan Meskipun Sedang Pandemi

Diperbarui: 20 Desember 2021   23:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Masalah imunisasi sedari dulu menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia yang selalu diupayakan penangannannya agar semua anak di Indonesia dapat mendapatkan imunisasi, setidaknya imunisasi dasar yang wajib dan yang dapat didapatkan secara gratis melalui PUSKESMAS atau POSYANDU.

Imunisasi menjadi sangat penting karena dapat mencegah penyakit yang berisiko dan juga kematian kepada balita. Apalagi, anak-anak adalah investasi bangsa di masa yang akan datang, oleh karena itu masalah kesehatannya menjadi salah satu faktor pendukung yang sangat amat penting. Mengutip dari website menteri kesehatan Indonesia, 2 sampai 3 juta kematian global dapat dicegah melalui imunisasi, selain itu imunisasi juga mencegah terpaparnya 26 penyakit lainnya.

Namun ternyata meskipun begitu, tidak semua anak di Indonesia diberikan imunisasi dasar secara lengkap. Saat sebelum terjadi pandemi COVID-19 yang mengalihkan hampir seluruh perhatian saja, tingkat cakupan imunisasi di Indonesia belum sepenuhnya mencapai target. Apalagi setelah terjadi pandemi COVID-19 cakupan imunisasi kian menurun. Sebagai contoh data yang didapat dari Surveilans di Kementerian Kesehatan menujukkan presentase bulan imunisasi anak sekolah tahun 2020 pada saat itu cakupan imunisasi campak hanya sampai 45%, Diphteria Tetanus (DT)  sekitar 40% , dan Tetanus Diphteria (TD) hanya mencapai 40% juga.

Dengan kondisi di lapangan yang seperti ini, tentu saja target cakupan imunisasi sebesar 80% yang ditargetkan oleh pemerintah di 401 kabupaten kota jelas tidak tercapai, bahkan cenderung hanya mencapai setengah dari target yang telah ditetapkan, hanya 200 dari 401 kabupaten/kota yang mencapai tingkat presentase 80% imunisasi pada anak.

Jika dibandingkan tingkat cakupan imunisasi pada tahun sebelumnya, cakupan imunisasi Difteri Pertusis Tetanus (DPT3) dan Campak Rubella (MR1) berkurang sekitar 35%. Mengutip dari website UNICEF Indonesia, setelah melakukan penialai bersama dengan kementrian kesehatan hasilnya menunjukan bahwa 84% dari semua FASKES yang mengalami masalah imunisasi ada pada level PUSKESMAS dan POSYANDU.

Sedari dulu, ada beberapa golongan orangtua yang tidak memberi anaknya imunisasi dengan alasan kepercayaan yang bertentangan dengan sistem dan bahan yang ada pada vaksin imunisasi. Selain itu ada juga orangtua yang kurang pengetahuan akan pentingnya imunisasi sehingga acuh tak acuh, golongan ini biasanya berada di daerah pelosok yang kurang akan pengetahuan dan pendidikan yang cenderung rendah. Namun alasan ekonomi juga akan selalu menjadi salah satu faktor utama di berbagai isu masalah sosial ataupun kesehatan, meskipun sebenarnya untuk imunisasi dasar yang wajib bisa didapatkan secara gratis karena sudah diberi subsidi oleh pemerintah dan dapat diperoleh di PUSKESMAS atau POSYANDU.

Tetapi yang menjadi alasan utama penurunan cakupan imunisasi pada saat pandemi adalah ketakutan masyarakat membawa balita ke fasilitas kesehatan yang dimana terdapat banyak orang, sehingga takut terpapar COVID-19, apalagi balita merupakan salah satu golongan yang renta akan terpapar virus. Selain itu adanya pembatasan sosial berskala besar juga cukup berpengaruh, apalagi pemberian imunisasi tidak bisa diberikan seenak hati, tentu ada batas-batas usia dan juga jarak imunisasi yang satu ke yang lainnya.

Padahal meskipun dalam berbagai situasi dan kondisi, alasan tidak memberi imunisasi yang lengkap kepada anak tidak bisa dibenarkan. Oleh karena itu dalam rangka pemenuhan imunisasi dasar yang lengkap untuk seluruh anak di Indonesia pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan-kebijakan untuk menjadi jalan keluar dari masalah penurunan tingkat imunisasi pada anak di masa pandemi. Namun meskipun telah keluar beberapa kebijakan, hal tersebut harus tetap didukung oleh peran orangtua, agar semua anak bisa mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline