Lihat ke Halaman Asli

LSM PENJARA 1

One Pacific Place, 15th Floor (SCBD) Jakarta Selatan

LSM PENJARA 1: Reformasi Polri Butuh Kritik Seimbang Bukan Serangan Sepihak

Diperbarui: 27 Desember 2024   18:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Foto Istimewa: Ketua Umum LSM PENJARA 1, Teuku Z. Arifin" 

Jakarta | One Pacific Place, SCBD ---  Dalam rangka menanggapi kritik yang dilontarkan pada Haul ke-15 Gus Dur terhadap Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Ketua Umum LSM PENJARA 1, Teuku Z. Arifin, menekankan pentingnya menjaga obyektivitas dalam menilai kinerja Polri. Kritik, menurutnya, harus seimbang dengan apresiasi atas kontribusi Polri dalam menjaga stabilitas keamanan nasional.

 

"Polri telah membuktikan diri sebagai institusi yang aktif menegakkan hukum dan memerangi kejahatan terorganisir. Sepanjang tahun ini saja, Polri berhasil mengungkap lebih dari 2.500 kasus korupsi dari tingkat daerah hingga nasional, membongkar jaringan narkotika internasional, dan menjaga stabilitas selama pemilu serta bencana alam," jelas Arifin dalam konferensi pers di Jakarta, Senin pagi (22/12).

Sebagai pemimpin LSM yang aktif memantau penegakan hukum, Arifin mengapresiasi sejumlah langkah strategis Polri dalam reformasi institusional. Penerapan digitalisasi layanan publik melalui aplikasi "Polri Presisi" dan peningkatan pelatihan berbasis humanisme bagi personel menjadi bukti komitmen Polri dalam menciptakan institusi yang lebih profesional dan transparan.

Kritik dan Apresiasi: Harus Berjalan Seimbang

Menurut Arifin, kritik yang tendensius tanpa dasar justru berpotensi merusak kepercayaan publik terhadap Polri. "Tidak ada institusi yang sempurna. Namun, kritik yang membangun adalah kunci reformasi yang positif. Sebaliknya, kritik destruktif hanya akan melemahkan moral anggota yang telah bekerja keras demi masyarakat," tegasnya.

Dalam pernyataan resminya, LSM PENJARA 1 menggarisbawahi sejumlah pencapaian Polri yang layak diapresiasi selama tahun 2024, di antaranya:

1. Pengungkapan 645 Kasus Korupsi
Polri, melalui kerja sama dengan KPK dan Kejaksaan, berhasil memberantas korupsi di berbagai daerah dengan pendekatan sistematis.

2. Menjaga Stabilitas Nasional
Selama periode pemilu dan konflik horizontal, Polri menunjukkan profesionalisme dalam mencegah potensi gangguan keamanan.

3. Peningkatan Kepercayaan Publik
Melalui program "Polri Presisi," Polri berhasil menciptakan transparansi layanan dan meningkatkan aksesibilitas bagi masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline