SCBD, Jakarta -- LSM PENJARA 1, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang berfokus pada pemberantasan korupsi dan advokasi transparansi, mengungkapkan kekhawatiran serius terhadap fenomena korupsi "State Capture Corruption" yang kini menjadi tantangan global dalam lanskap politik dan bisnis modern. Berbeda dari korupsi administratif konvensional yang melibatkan suap atau "uang pelicin", "State Capture Corruption" terjadi melalui manipulasi peraturan dan kebijakan untuk keuntungan pribadi atau kelompok tertentu, mempengaruhi kebijakan publik dan distribusi sumber daya negara secara tidak adil.
Indonesia, khususnya dalam sektor pertambangan, menghadapi tantangan signifikan dalam mengatasi korupsi jenis ini. Melalui "payung hukum" dan pengambilalihan kewenangan Kementerian strategis, negara berperan menciptakan kondisi yang memungkinkan korupsi ini terjadi, terutama menjelang Pilpres. Fenomena ini, yang direncanakan jauh hari, bertujuan mengumpulkan dana melalui aktivitas ilegal yang kemudian dilegalkan.
Arifin, Ketua Umum LSM PENJARA 1, menyatakan bahwa skema korupsi "state capture corruption" melibatkan pimpinan partai politik dan elite kaya yang menggunakan kekuasaan politik untuk menciptakan regulasi yang menguntungkan diri sendiri dan para pemilik bisnis. Akar masalah korupsi ini adalah biaya pemilu yang tinggi, karena partai dan calon memerlukan dana besar, sering melalui cara ilegal dan tidak transparan, mengancam demokrasi dan keadilan sosial.
LSM PENJARA 1 juga menemukan bahwa para pelaku usaha telah masuk ke dalam ranah politik, terutama di Sulawesi dan Kalimantan, untuk memiliki kekuatan dalam membuat regulasi yang menguntungkan bisnis mereka. Fenomena ini menunjukkan perlunya reformasi sistemik untuk mengatasi korupsi yang semakin kompleks dan memerlukan perhatian serius dari semua pihak terkait.
Tentang LSM PENJARA 1: adalah organisasi nirlaba yang berkomitmen pada pemberantasan korupsi dan peningkatan transparansi dalam tata kelola pemerintahan dan bisnis. Dengan fokus pada investigasi, advokasi, dan edukasi, LSM PENJARA 1 berupaya mengembangkan kesadaran masyarakat dan mendorong reformasi kebijakan untuk menciptakan sistem yang lebih adil dan transparan. Melalui kerja sama dengan berbagai stakeholder, LSM PENJARA 1 berkomitmen untuk memperkuat integritas institusi dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan tata kelola negara, serta mengadvokasi untuk perubahan yang berkelanjutan dalam menghadapi tantangan korupsi "state capture corruption".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H