Lihat ke Halaman Asli

Menembus Batas

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14008205421396551927

1400899230566324722

1400900067440064575

Sebuah peradaban akan tetap abadi, ketika ia diwariskan dalam lembar-lembar penuh imaji

Membicarakan peradaban, tak akan pernah lepas dari kenangan. Kemudian, kenangan tak akan pernah hilang saat kita mengabadikannya dalam lembaran cerita, baik berupa tulisan, foto, buku, album, dan lainnya. Seperti yang pernah saya alami dahulu saat masih kuliah sembari bekerja sebagai reporter sebuah majalah islami.

Waktu itu, saya harus pintar membagi waktu antara kerja dan kuliah. Begitu juga, waktu belajar dan mengerjakan semua tugas yang diberikan dosen. Sebagai konsekuensinya, seringkali saya mengerjakan tugas kuliah di kantor, termasuk print tugas seperti makalah, dokumentasi dalam bentuk foto, dan foto copy bahan presentasi. Tentu saja, semua itu seijin atasan saya saat itu.

Printer yang kantor gunakan saat itu ada sekitar empat buah, satu di antaranya printer Canon Pixma IP1800. Saya sering menggunakan printer Canon karena lebih fleksibel dan cepat, kualitas yang dihasilkan juga bagus dan memuaskan.

Lebih membanggakan lagi, printer Canon yang kami pakai jarang sekali mengalami kerusakan meski sering dipakai seharian penuh. Selain itu, harganya juga terjangkau untuk dipakai setiap penggunanya di rumah masing-masing untuk menyelesaikan semua tugasnya. Mesinnya awet, meski printernya tipe lama, tetapi masih dapat bekerja dengan baik, tintanya juga tidak mudah bocor. Saya selalu merasa puas tiap print tugas kuliah atau surat-surat untuk narasumber yang akan saya, atau reporter lain wawancarai. Bahkan, ketajaman warna dalam tulisan, dan mesin yang jarang membuat kertas berhenti di tengah saat printer bekerja, itu semua menjadikan saya selalu tepat waktu mengumpulkan tugas sesuai dateline.

Semua keberhasilan memakai printer Canon ini juga ditunjang dengan komitmen dari kantor agar tidak memberikan tabung infus. Hal ini karena tabung infus akan mempercepat kerusakan printer itu sendiri. Selain itu, saya yang juga pernah bekerja di sebuah perusahaan hardware komputer juga sedikit tahu bagaimana cara merawat dan menjaga agar printer bisa bertahan lama dengan kualitas tetap sempurna.

14009001041301072593



Rasanya, saya seharusnya mengucapkan terima kasih kepada perusahaan printer canon yang ikut berpartisipasi membantu saya hingga lulus kuliah dengan predikat cumlaude. Bantuan berupa susunan kalimat dan pasukan huruf yang rapi tertata dalam lembar-lembar kertas HVS yang menyatu dalam satu bundel skripsi utuh. Serta sajian hasil penelitian dalam gambar berwarna yang tajam dan berkualitas membuat dosen pembimbing dan penguji memuji hasil print dari printer Canon yang hampir tidak ada cacat sama sekali. Apalagi, dalam olahan bentuk penelitian analisis tabel, hasil print-nya sangat bagus, beserta print dokumentasi dalam bentuk gambar dan bagan, sehingga membuat semua tersenyum puas.

1400900980442402879



14009001871029246249

Bisa saya katakan, printer Canon Pixma IP1800 ini, meski sederhana, ia mampu membuat saya menembus batas. Selalu berusaha mewujudkan mimpi, dengan tidak menyerah pada keadaan lewat doa dan usaha, termasuk usaha meminjam printer kantor untuk keberhasilan kuliah dan tugas-tugas kantor yang lainnya. Sekarang saya juga sedang menabung untuk membeli printer Canon sendiri yang bisa print, scan, dan copy di rumah untuk menyelesaikan tugas-tugas dari atasan. Tentunya dengan harga printer Canon yang terjangkau membuat saya selalu memilih printer Canon daripada yang lainnya.

Saya berharap  semoga printer Canon bisa terus menembus batas. Terus berkembang dengan teknologi dan kegunaan yang semakin beragam, dan bisa memuaskan para penggunanya dengan harga yang semakin terjangkau. Bukan hanya memuaskan secara materi, secara nuarni juga. Karena setiap apapun yang kita gunakan, ketika kita tidak bisa menghargai apa yang sudah kita capai dan apa yang kita gunakan untuk mencapainya, semua menjadi terasa kurang sempurna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline