Lihat ke Halaman Asli

Puber Ke Dua

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengapa kau mencintaiku? Sedangkan kau tau aku tak lagi sendiriMengapa aku mencintaimu?Sedangkan ku tau kau masih sendiri.Lalu mengapa cinta itu datang?Menghapus batas-batas terlarangMembuat kita terlena Walau kita berdua tau ini akan jadi bencana.Bagaimana bila ada yg tau?Kita saling mencintaiDan apa yg akan terjadi setelah itu?Yang pasti kita akan dicaci makiIbarat menyalakan api di atas kain yg kita tiduriMungkin saat ini kita belum terbakarTapi bila kita tak memadamkannyaSuatu saat kita akan terpanggangAyolah cintakuSadarkanlah dirimu dan aku akan menyadarkan dirikuKita akhiri semua iniIni tak baik untuk kitaIni bodohIni gilaIni bencana(Special untuk kaum puber ke dua)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline