Lihat ke Halaman Asli

LPN MuaraBeliti

Lapas yang menjalankan tugas pembinaan kepada warga binaan

10 Orang WBP Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Ikuti Sidang Litmas Awal dan Litmas Integrasi

Diperbarui: 19 Januari 2024   10:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Humas Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti

Muara Beliti - Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Muara Beliti bersama dengan Balai Pemasyarakatan Musi Rawas Utara kembali laksanakan sidang Penelitian Kemasyarakatan (LITMAS) bagi 10 orang Warga Binaan Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, kamis (18/01/2024 )

Litmas atau Penelitian Kemasyarakatan adalah kegiatan penelitian untuk mengetahui latar belakang kehidupan warga binaan pemasyarakatan yang dilaksanakan oleh Pembimbing Kemasyarakatan ( PK ) Bapas. Bertempat di Aula Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, sebanyak 10 orang WBP mengikuti sidang litmas yang terbagi menjadi dua  yaitu 5 orang WBP sidang litmas integrasi (Asimilasi di Rumah, Pembebasan Bersyarat dan Cuti Bersyarat) dan 5 orang WBP lainnya mengikuti sidang litmas pembinaan awal oleh Pembimbing Kemasyarakatan (PK) dari Bapas Musi Rawas Utara.

Litmas ini sendiri merupakan alat hukum yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi lapas untuk dapat menentukan bagaimana WBP nanti kedepannya. Dari hasil litmas yang dilakukan ini nantinya akan menjadi dasar pertimbangan pengusulan Hak integrasi bagi WBP terkait, baik itu dalam hal Pembebasan Bersyarat (PB), Cuti Bersyarat (CB), dan Cuti Menjelang Bebas (CMB), serta Asimilasi di Rumah. Pembimbing kemasyarakatan (PK) dalam melakukan penggalian data Litmas juga dituntut untuk memberikan dorongan bagi WBP untuk berperilaku baik selama menjalani masa pidana. Terlebih ketika WBP memiliki keterbatasan dalam berkegiatan.
" ikuti aturan, jaga diri, dan taat dalam beribadah supaya menjadi bekal yang baik untuk masa depanmu", ungkap Joan Damanik selaku PK Bapas Musi Rawas Utara diakhir wawancara Litmas dengan WBP.

Selama proses penggalian data, Pembimbing Kemasyarakatan (PK) juga mengamati kondisi psikologis WBP melalui observasi dan wawancara yang mendalam,  mengingat potensi stress akibat keterbatasan dalam berkegiatan di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti. Langkah ini ditempuh untuk menjaga WBP agar tetap memiliki optimisme dalam menjalani pembinaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline