Lihat ke Halaman Asli

Air Mata Damai

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tuhan …
Rimba ini terbelenggu…
Menjadi sarang kegelapan …
Tanpa kerdip arang dihembusnya

Setiap langkah rimba ini …
Mejerit kesakitan mendalam
Setiap langkah rimba ini…
Dijamu dentuman tinta panas

Rimba ini menangis…
Orang – orang tercinta menghilang …
Tak akan pernah kembali
Rimba ini menangis …
Mengingat masa itu penuh kasih sayang

Rimba ini terpana
Kekuatannya terpatahkan
Akar – akarnya tak lagi tersentuh bumi ini …
Batangnya kering tak lagi bergetah …
Sampai daunnya layu tak lagi hijau

Rimba ini meneteskan air mata …
Tak ada henti
Dirinya bagaikan ditebing…
Lalu jatuh remuk

Deru angin mencoba menghibur rimba ini …
Tapi, hatinya berkecil
Seakan – akan jantungnya diam…
Dan nadinya terhenti

Oh … Tuhan …
Doa rimba ini tersembah pada Mu …
Memohon kedamaian abadi
Hapuskanlah kezaliman bersama kemunafikan itu …
Telah membuatnya tak lagi berayun …
Sehingga rimba ini membuaikan air mata damai




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline