Penulis : Ranesa Thedya dan Surya Setyawan
Karakter kepemimpinan dan aspek manajerial merupakan elemen penting dalam menjalankan roda organisasi, bisnis maupun kenegaraan. Minat masyarakat dan juga kaum terpelajar seperti halnya mahasiswa semakin besar saat ini dengan berupaya untuk mempelajari karakter pemimpin yang baik dan handal di tengah flukstuasi organisasi bisnis dan hidup bernegara. Di Indonesia, masalah kepemimpinan dan manajerial dapat berkaitan dengan berbagai aspek, termasuk dalam bidang politik, bisnis, pendidikan, dan masyarakat. Keterkaitan antar aspek bidang ini di luar Indonesia seperti Malaysia juga mencakup bidang yang sama. Kepemimpinan juga dapat berkaitan erat dengan aspek politik, bisnis, pendidikan, dan masyarakat. Meskipun Malaysia telah mencapai pertumbuhan ekonomi yang signifikan, tantangan seperti ketidaksetaraan ekonomi dan pengangguran pemuda bisa menjadi fokus kepemimpinan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Program Sarjana Akuntansi, Program Sarjana Manajemen, Program Magister Manajemen dan Program Magister Akuntansi Universitas Kristen Maranatha bekerja sama dengan Institut Penyelidikan Perakaunan (ARI) atau Institut Penelitian Akuntansi (Accounting Research Institute) dari Universiti Teknologi Mara (UiTM) melaksanakan workshop mengenai Leadership and Change Management kepada mahasiswa serta dosen di UiTM.
Kegiatan ini diharapkan dapat membantu peserta untuk membuka pemahaman mengenai kepemimpinan yang efektif serta memastikan kesejahteraan sosial dan penyediaan layanan publik yang memadai. Workshop ini memberikan tambahan pengetahuan bagi mitra dalam hal ini adalah mahasiswa dan dosen di ARI UiTM Malaysia mengenai kepemimpinan dan manajemen perubahan yang dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi individu dan organisasi. Selain itu, workshop ini membantu mereka mengatasi tantangan, dan mencapai kesuksesan dalam menghadapi perubahan.
Kegiatan ini dilakukan di UiTM ARI Malaysia pada tanggal 28 hingga 30 September 2023. Penyuluhan dibawakan oleh tim dari Fakultas Bisnis Universitas Kristen Maranatha yang beranggotakan Tan Ming Kuang, Ak., CA., Ph.D.; Dr. Henky Lisan Suwarno, S.E., M.Si.; Dr. Rapina, S.E., M.Si., Ak., CA.; Dr. Riki Martusa, S.E., M.Si., Ak., CA.; Dr. Meythi, S.E., M.Si., Ak., CA.; Santy Setiawan, S.E., M.Si., Ak., CA.; Dr. Surya Setyawan, S.E., M.Si. and Johannes Buntoro, M.S.C.E., M.B.A., M.A., Ph.D. serta dibantu oleh anggota mahasiswa yaitu Ranesa Thedya, Raden Arvi Arsytania, Eiren Eunike, Anastasya Regina dan Levina Tjahyadi.
Materi dibawakan oleh Johannes Buntoro, M.S.C.E., M.B.A., M.A., Ph.D yang memiliki keahlian pada bidang Creative Leadership and Strategic Leadership. Kegiatan ini diikuti oleh 15 peserta dari UiTM. Materi disampaikan dalam bentuk FGD (Focus Group Discussion) yang dilengkapi dengan permainan yang dapat memotivasi peserta untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menjalankan operasi bisnis agar mereka dapat mengidentifikasi peluang baru, mengembangkan produk atau layanan inovatif, dan menciptakan nilai tambah bagi perusahaan.
Dalam sesi Focus Group Discussion, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok yang didampingi oleh seorang fasilitator dari Universitas Kristen Maranatha sehingga seluruh aktivitas berjalan dengan baik. Peserta diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut : “Apa faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merancang rencana manajemen perubahan yang sukses?”, “Bagaimana manajer dapat mengidentifikasi peluang baru di pasar dan mengintegrasikannya ke dalam strategi bisnis perusahaan?”, “Bagaimana manajer dapat mengatasi resistensi terhadap perubahan yang mungkin muncul dari karyawan?”. Selain itu juga dengan pertanyaan sebagai berikut “Apa peran komunikasi yang efektif dalam mengelola perubahan organisasi?”. Pada akhir sesi, pembicara memberikan fasilitasi pengembangan keterampilan kepemimpinan yang lebih luas, karena manajer yang berjiwa wirausaha biasanya memiliki keterampilan komunikasi, delegasi, dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan pengisian kuesioner untuk menilai efektivitas kegiatan yang dilakukan. Peserta diperkenankan untuk meminta pendampingan dalam peningkatan kinerja dan pencapaian hasil yang lebih baik. (ed.abe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H