Pada bagian ini akan dikemukakan data dan hasil penelitian tentang sinkritisme dalam kehidupan beragama umat Kristen[1] dan Katolik Dayak Kanayatn. Kedua, metode pekabaran Injil dan pembinaan umat. Ketiga, penerjemahan alkitab ke dalam bahasa Kanayatn. Keempat, tim penerjemah yang menangani secara khusus.
A. Sinkritisme
Sinkritisme adalah “mencampuradukkan paham” agama dengan agama, agama dengan kepercayaan, atau kepercayaan dengan kepercayaan. Pada kasus-kasus sinkritisme, pelaku sinkritisme adalah orang-orang yang mengakui kebenaran dua agama atau dua kepercayaan sekaligus. Menjadi pelaku ibadah kedua agama atau kepercayaan itu secara bersamaan atau bergantian.
Suku Dayak umumnya beragama Katolik dan Kristen, demikian pula dengan Dayak Kanayatn, ( + 68 % Katolik, + 29 % Protestan, ), sebagian kecil masihagama suku + 2,5 % dan ada juga yang Islam + 0,5 %. Jumlah keseluruhan suku ini sampai dengan tahun 1996 diperkirakan lebih dari500.000 jiwa.
Hasil penelitian mengenai sinkritisme yang dilakukanantara bulan Juli sampai dengan Oktober 2004, di Binua[2] Ipuh Pangkalatn, Desa Kayu Tanam dan Ngarak (17 kampung sebagai sample), didapat data sebagai berikut :
Data umat Beragama
Agama
Jumlah
Porsentase
Katolik
3664
64 %
Protestan
1660
29 %
Islam