Lihat ke Halaman Asli

Dimana Jiwa Nasionalismemu?

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa hari yang lalu, saya dan teman saya pergi ke Solo menggunakan bus. Kami menunggu bus di pinggir jalan sekitar 10 menit. Setelah beberapa menit menunggu, bus pun lewat. Tak disangka, ternyata tempat duduk di bus itu sudah terisi semua sehingga saya dan teman saya terpaksa harus berdiri. Jumlah lelaki di dalam bus tersebut cukup banyak, jumlah lelaki muda  pun tak sedikit. Namun sungguh amat disayangkan bahwa dari banyaknya lelaki yang duduk tersebut, hanya ada satu orang lelaki yang dengan baik hati menawarkan tempat duduknya kepada saya. Namun karena saya tidak enak kepada teman saya, tawaran itu pun saya tolak.  Selama beberapa menit bus berjalan, akhirnya ada beberapa penumpang yang turun sehingga saya dan teman saya bisa duduk.

Terkadang orang-orang berpikir terlalu jauh untuk menunjukkan rasa cintanya terhadap tanah air. Karena terlalu sibuk dengan aktifitasnya yang dapat membuat bangsanya bangga, terkadang seseorang menjadi tidak peduli kepada orang lain. Padahal, dengan menghargai sesama rakyat, dengan menolong atau pun berbuat kebaikan kepada sesamanya, hal itu dapat dikatakan bahwa ia telah menunjukkan rasa cintanya terhadap tanah air dengan cara menghargai sesama rakyat Indonesia.

Zaman semakin berkembang dan modern. Masyarakat juga semakin individualisme. Hanya ingin mementingkan diri sendiri tanpa mau mengerti dan menghargai keadaan orang lain. Kita boleh bahkan sangat diharapkan untuk dapat mengharumkan nama bangsa kita, bangsa Indonesia. Namun jangan sampai apa yang kita lakukan itu membuat kita menjadi seseorang yang individualisme.

Menunjukkan rasa cinta atau sifat nasionalisme kita terhadap tanah air tidak harus selalu dengan memenangkan kejuaraan dalam suatu perlombaan atau pun menciptakan karya ilmiah baru. Melakukan hal-hal kecil juga tidak ada salahnya. Kembali lagi, dengan menghormati orang yang lebih tua, menghargai sesama, membantu orang lain jika ada yang membutuhkan, dan masih banyak lagi hal yang lainnya.

Lihatlah bagaimana perilaku kebanyakan masyarakat Indonesia dibandingkan dengan masyarakat negara-negara lain seperti negara-negara di kawasan Eropa, Amerika, bahkan negara Jepang. Mereka sangat menghargai sesamanya bahkan meskipun tidak mengenal satu sama lain sekalipun. Ketika sedang mengantri atau memasuki suatu kawasan, kita seringkali mendengar orang asing mengatakan, ‘ladies first’. Ini merupakan suatu bukti bahwa mereka tidak mementingkan diri sendiri, mereka juga perhatian terhadap orang lain. Begitu juga dengan masayarakat di Jepang. Banyak dari kita yang telah mengetahui bahwa masyarakat Jepang lebih senang bepergian menggunakan transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi. Sikap perhatian terhadap sesama dapat kita lihat melalui tindakan lelaki Jepang atau orang-orang muda yang memberikan tempat duduknya pada saat ada wanita atau orang tua yang berdiri saat di bus atau pun kereta. Coba bandingkan dengan kebanyakan masyarakat Indonesia, bahkan ketika hendak naik pesawat pun orang-orang berdesak-desakan, padahal masing-masing juga sudah memiliki nomor tempat duduk sendiri.

Masih ada begitu banyak hal di sekitar kita yang dapat kita lakukan untuk menunjukkan jiwa nasionalisme kita terhadap tanah air. Namun seringkali kita berpikir terlalu jauh untuk mewujudkannya. Ingatlah, hal besar selalu dimulai dari hal kecil. Melakukan sesuatu yang besar tidak ada salahnya jika tidak melupakan hal kecil. Tidak perlu memikirkan apakah negara akan mencatat hasil perbuatan kita atau tidak. Lakukanlah yang terbaik karena yang Di-Atas pasti akan membalas budi baik kita semua.

Bangkitlah jiwa nasionalismemu, rakyat Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline