Lihat ke Halaman Asli

Hameisha Dwi Putri

Mahasiswa Departemen Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri Padang

Pemberdayaan Masyarakat Petani Sawah (Studi Kasus di Kenagarian Parit Malintang)

Diperbarui: 4 Juni 2023   22:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

PEMBERDAYAN MASYARAKAT PETANI SAWAH (STUDI KASUS DI KENAGARIAN PARIT MALINTANG)

Anisa Sardelina, Galuh Triani, Hameisha Dwi Putri

1Departemen Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

ABSTRACT

The purpose of this research is to ascertain how the Nagari Parit Malintang community is empowered. Utilization of a purposive method to identify study participants. Utilizing qualitative analysis to analyze the data. The results of the study show that community empowerment in Nagari Parit Malintang can involve the active role of the community, government and the private sector. Rice production is highly dependent on two variables, namely harvested area and yield per hectare, with the understanding that production can be increased if the harvested area has increased or productivity per unit area must be increased. 

Therefore, to increase rice production, factors that influence production must be considered, such as: soil fertility, capital, superior varieties/seeds, fertilizers, medicines and pest control. If all factors of production are combined, the increase in paddy rice production will increase. Therefore, with the existence of community empowerment, the production of paddy rice in Nagari Parit Malintang has begun to increase, seen from the farmers' harvest season on farmers' productive land on an area of 162 hectares and a production of 4.46 tons/ha.

Keywords: empowerment; farmer; production

PENDAHULUAN

Salah satu Nagari yang ada di Kecamatan Enam Lingkung adalah Nagari Parit Malintang. Ini adalah salah satu Nagari dan terdiri dari sembilan Korong yang luasnya sekitar 3.780 Ha atau 19,34 km2. Dilihat dari topografi dan struktur tanahnya, Nagari Parit Malintang memiliki ciri khas seperti persawahan dan perbukitan dengan ketinggian antara 118 dan 150 meter di atas permukaan laut.

Jika dilihat dari kemampuan sumberdaya alam nagari Parit Malintang memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi daerah penghasil produksi beras, dengan asumsi masyarakat Nagari memahami bahwa bercocok tanam dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya untuk dapat menjamin masa depan mereka. 

Namun demikian, terdapat berbagai kendala utama yang sangat mempengaruhi mengapa Nagari Parit Malintang belum berkembang secara serius dalam bidang pertanian khususnya produksi beras, karena keterbatasan psikologis masyarakat yang tidak sepenuhnya sadar bahwa tanah mereka dapat dimanfaatkan sebagai mata pencaharian utama, tingkat pendidikan masyarakat nagari Parit Malintang masih rendah oleh karena itu para petani masih banyak menggunakan cara tradisional dibandikan dengan cara modern sehingga hasil panen hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, tidak adanya modal sehingga dapat mempengaruhi energi masyarakat setempat dalam menjalankan pekerjaannya, serta kelembagaan yang tidak berjalan semana mestinya, kelembagaan desa ini dipandang sebagai salah satu pendukung untuk memberikan informasi terupdate sehingga munculnya ide-ide baru di dalam masyarakat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline