Di video ini, Ustadz Nouman Ali Khan mengingatkan kita untuk menghargai Allah. Orang-orang kesayangan saja kita apresiasi, masa sama yang Menciptakan dan Mengurus segala sesuatunya kita, malah nggak?
Menghargai Allah itu maksudnya gimana siy? Mengingat bahwa dalam perjalanan kita di dunia saat ini, ada tujuan akhir dari perjalanan itu, yaitu bertemu dengan Allah.
Kita ini lemah. Segala keinginan kita pun lemah. Jika kita berkumpul dan diminta untuk menciptakan lalat, kita nggak akan bisa. Lha gimana menciptakan, mencegah lalat tuk hinggap di makanan saja nggak bisa. Paling bisanya mengusir dengan kibas-kibas tangan atau kipas angin kecil, tapi biasanya lalat tetap saja datang ya :D
Hasrat atau keinginan kita pun lemah. Ketika kita ingiin sekali punya buku baru, eh baru beberapa hari punya, buku itu sudah teronggok atau sudah kotor. Tidak terus dijaga seperti saat kita menginginkannya.
Allah nggak mau kita terjebak dalam hal-hal yang lemah ini. Kalau kita sudah menjadikan Allah sebagai prioritas, maka kehidupan kita akan lebih baik. Jika hal-hal yang berkaitan dengan Allah kita tingkatkan, maka godaan akan melemah.
Jadi diharapkan di dunia ini kita bisa menjadikan diri kita sebagai cermin Islam. Dalam rangka membuat Allah senang. Bersyukur atas segala nikmatNya. Kalau di novelnya Hanum Salsabila Rais disebut menjadi duta Islam, di mana pun berada. Lisannya mencerminkan Islam, akhlaknya juga, kegiatannya pun iya. Tunjukkan kebaikan pada orang lain. Tegakkan shalat, tunaikan zakat, serta berpegang teguh pada Allah dan KitabNya. Inilah teman yang akan selalu menjaga dan melindungi kita.
Tugas kita saat ini adalah membawa pesan ini dengan cara yang baik pada generasi penerus. Membawa pesan tidak berarti harus ceramah atau berkhutbah. Kita bisa berbagi peran untuk kebaikan.
Jika saya memilih membawa pesan ini dalam bidang menulis dan belajar serta mengajar Al-Quran,
apa bagianmu?
#MatrikulasiNAKIndonesia
IG: @NAKIndonesia