Salah seorang guru SD mishijriyah 2 Palembang menipu puluhan juta rupiah. Mengapa dia bisa lolos seleksi sebagai pendidik dengan mental demikian?
Sangat disayangkan ibu Mardyah Efrodika, Spd adalah anak dari ibu caleg salah satu partai berbasis agama mewakili Palembang dan ayah yang bekerja sebagai PNS departemen agama kita palembang.
Harusnya dia lebih mengerti ajaran agama dan takut dengan perbuatannya merugikan orang lain. Mengapa ibu Mardyah dan ibu caleg ataupun si bapak PNS ini malah bersikap arogan dan tidak mau mengembalikan "hutang".
Haruskah seorang tenaga pendidik mempunyai mental menipu uang? Haruskah masa depan puluhan anak dididik oleh tenaga pendidik yang demikian
Pantaskah kota palembang dipimpin caleg yang belum bisa "memimpin" anaknya sendiri?
Pantaskah salah satu abdi negara yang bekerja di departemen agama justru bersikap seolah tidak mengerti agama.
Siapakah yang pantas tercoreng??