Lihat ke Halaman Asli

LoVembers

I'm a delusional artbitch who is trapped on poem, music, film, and photography.

Rindu

Diperbarui: 29 Juni 2019   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay

Hari mulai malam. Bunyi jangkrik mulai terdengar dan aku baru terbangun dan sedang duduk dipinggir ranjang. Sebuah kegiatan membosankan dengan hanya duduk duduk saja. Aku kangen dia. Kangen kekasih yang jauh disana. Lupa kapan tepatnya terakhir dia menelfon, tapi perasaanku rasanya sudah lama sekali. Seminggu? Dua minggu? Sebulan? Setahun? Aku lupa. Bahkan mungkin saja baru satu jam, tapi rasanya sudah satu abad. 

Rindu adalah perasaan klasik manusia. Mungkin ini karena cinta. Cinta yang kini melumpuhan semua bagian tubuhku. Aku menarik nafas kemudian menghembuskanya pelan-pelan. Pertama kalinya aku memutusan untuk melakukan tindakan. Aku cari sesuatu di bawah kolong ranjang. Aku tidak tahu apa  tapi aku cari benda yang keras. Kolong ranjangku menyimpan berbagai macam benda. Tiba2 tanganku terantuk sesuatu yang persegi dan keras. Aku termenung sebentar. "Batu bata? Gumamku. Bagaimana benda ini ada di kolong ranjangku? Tapi aku langsung membungkus bata itu dengan kain. Sedikit limbung, aku tetap putuskan untuk berdiri. 

Tangan kanan membawa bata. Rahangku gemeretak, yaa sekarang!! Aku maju tiga langkah lalu aku lempar bata itu ke depan. BRUGGH!! Pas di dada!! Bayangan di kaca cermin tersedak, kemudian meringis kesakitan. "Rasain!!" Kemudian aku menyeringai, "Biar kamu tahu, bagaimana sakitnya menahan rindu." 

-TAMAT-




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline