Lihat ke Halaman Asli

Peran Filsafat Dakwah dalam Pembentukan Karakter dan Implementasi Nilai - Nilai Dakwah dalam Pendidikan

Diperbarui: 19 November 2024   08:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Persentasi mengenai "Peran Filsafat Dakwah dalam Pembentukan Karakter Individu serta Implementasi Nilai-nilai Dakwah dalam Pendidikan" menawarkan pandangan mendalam tentang bagaimana filosofi dakwah berkontribusi pada pembentukan karakter individu dan integrasi nilai-nilai dakwah dalam sistem pendidikan. Berikut beberapa titik penting yang dapat dibuatkan tanggapan:

1. Definisi persyaratan Dakwah
Filosofi dakwah tidak hanya terbatas pada aktivitas tabligh tradisional, namun juga termasuk dalam segala usaha meningkatkan martabat dan nilai-nilai sosial masyarakat. Hal ini tercermin dalam contoh implementasi Dompet Dhuafa yang melalui pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup dan hak-hak anak-anak kurang mampu.

2. Pendekatan Pendidikan Islami
Implementasi dakwah dalam konteks pendidikan Islami ditunjukkan melalui praktek-praktek ibadah yang rutin, seperti tadarus Al-Qur'an, zikir, solat berjamaah, dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Ini menegaskan pentingnya pendidikan Islami dalam membentuk karakter individu yang seimbang antara spiritual dan intelektual.

3. Nilai-nilai Dasar Dakwah
Nilai-nilai dasar dakwah seperti jujur, santun, sungguh-sungguh, disiplin, dan peduli (JUSDAP) digunakan sebagai landasan etis dalam proses pendidikan. Contohnya, nilai kejujuran diimplementasikan dengan menghindari perilaku bohong, menyontek, dan bolos, sedangkan nilai peduli diimplementasikan melalui kepekaan dan solidaritas sosial3.


4. Integrasi Kurikulum Sekolah

Proses pendidikan dasar di sekolah Smart Eksekelsia menekankan tiga lokasi utama: asrama, sekolah, dan masjid. Di asrama, siswa diasahkan kemandirian melalui aktivitas seperti mencuci, menyetrika, memperbaiki lampu asrama, hingga pelatihan mencukur dan penghijauan pekarangan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai dakwah dalam kurikulum formal maupun non-formal.

5. Paradigma Pendidikan Islami Modern
Paradigma pendidikan Islami modern seperti yang dikembangkan oleh sekolah Smart Eksekelsia Indonesia menargetkan siswa untuk menjadi pemimpin dan ilmuwan yang berbasis Islam. Para siswa ditekankan untuk unggul dalam bidang akademik, rohaniyah, serta pemahaman dunia global. Hal ini menunjukkan bahwa filosofi dakwah tidak hanya fokus pada aspek religius saja, tapi juga pada aspek profesional dan global.

Tanggapan atas persentasi ini menunjukkan bahwa filsafat dakwah memiliki peran sentral dalam membentuk karakter individu yang seimbang dan berintegrasi dengan nilai-nilai sosial dan religius. Melalui implementasi yang efektif dalam sistem pendidikan, kita dapat meningkatkan martabat dan kualitas hidup generasi masa depan. Oleh karena itu, penting untuk terus mengembangkan dan menerapkan filosofi dakwah dalam konteks pendidikan untuk menciptakan individu-individu yang lebih baik dan berbobot.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline