Adalah tentang awal mula insting entrepreneurship seorang Husna,Seorang anak kelas Tiga SD yang lahir dari keluarga karyawan awalnya malu,keenakan dan akhirnya keterusan.Saya yakin setiap orang juga punya cerita masa kecil yang indah seperti saya.Saya yakin masih banyak husna -Husna lain disekitar kita.Dan saya yakin kita semua siapapun bisa saja memempunyai bakat pengusaha dimasa kecilnya.karena itu adalah tetes air yang suatu saat akan menjadi gelombang ombak,yang tak akan bisa dihalangi.Tinggal digunakan menjadi air bah yang membahayakan, sungai yang mensejahterakan, atau mengendap kering atau menguap. Bahkan Saat itu tidak tau apa itu bisnis dan saya tidak sadar telah melakukan bisnis namun praktek - praktek bisnis sudah saya jalankan sejak usia 8 tahun. Dan saat itu yang saya punya adalah: 1.KEBERANIAN.Masih teringat orang tua saya punya kebun salak cukup luas yang tiap empat hari sekali penen.Bukan karena tidak ada uang,tapi ibu saya membekali sekresek penuh buah salak dan tidak pernah mengatakan apapun kecuali " ya terserah kamu mau diapakan buah salak itu".Awalnya dibagi – bagikan saja sampai beberapa hari,dan suatu hari saya uang saku saya habis dan baru sadar kalau tidak punya uang saku sama sekali, akhirnya berfikir bagaimana menjadikan buah salak ini menjadi kue atau minuman lain akhirnya saya beranikan diri menjualnya. ketakutan,malu,gengsi bagaikan batu besar jika kita bisa memecahkan maka dibaliknya ada jalan yg bisa dilewati.Diejek, dijahilin,menjadikan saya semakin tertantang walau kadang sampai kelahi gara - gara hal itu. 2. BERANI BEDA ATAU INOVASI..Dengan modal Rp.2500 hasil penjualan salak dan tabungan pribadi, saya belikan kerts HVS dan satu set spidol warna.Kebetulan saya punya hobby menggambar manga maka CANDY - CANDY tokoh komik Candy – Candy menjadi tokoh utama karya saya.Dan dijadikan kertas dan amplop surat.Inilah yang dinamakan inovasi karena pada waktu itu belum ada SMS apalagi facebook .lalu saat itu saya berfikir,bagaimana caranya surat dan amplop ini laku.Tak kehabisan akal Husna kecil yang sedikit tomboi, jahil punya ide nyleneh. Akhirnya teman sekelas yang jadi korban.koq korban?? la iya...waktu itu kelas5 SD masa mulai puber dan cinta monyet .Akhirnya saya comblangi teman - teman sekelas.Dan hampir semua teman sekelas punya pasangan masing - masing,kecuali saya.hehehehe....Merekalah akhirnya yang jadi pelanggan kertas dan amplop surat made by Husna. 3.BERANI MENAWARKAN ATAU MEYAKINKAN.Insting pengusaha saja tidak cukup berhenti di inovasi produk namun pemasaran usaha yang juga juga bergerak dibidang jasa,yaitu jasa pembuatan surat cinta dan puisi...HAH>>???:D Saya tawarkan pesan satu set kertas dan amplompnya harganya Rp.5000 dan tambah Rp.3000 untuk pembuatan puisinya.Bisa dibayangkan berapa omzet ku waktu itu.Siswa Satu kelas ada 37 siswa yang berpasangan ada 16 pasang dan rata - rata memesan 1 set kertas surat tiap minggunya plus 3 puisi.saya meyakinkan mereka bahwa puisi surat saya dijamin tidak ada yang menyerupai atau ditulis ulang.Walaupun akhirnya usaha produksi kertas surat dan jasa pembuatan puisi harus berakhir gara - gara saya ketahuan oleh wali kelas dan sempat disidang di ruangan kepala sekolah. Kita kembali ke pembahasan kita,jadi jika kita belum memiliki pengalaman saat memulai usaha, merupakan sesuatu yang wajar. Pengalaman akan didapatkan seiring perjalanan usaha. Tidak ada seseorang yang tiba-tiba ahli dalam bidang apapun, semuanya melalui proses belajar. Sayangnya menjadi pengusaha sebenarnya tidak ada sekolahnya, sehingga trial and error menjadi salah satu metode yang paling sering digunakan. Dengan semangat dan keinginan untuk terus menambah ilmu dan pengalaman dari orang - orang yang telah sukses terlebih dahulu.Jika Anda lulus maka kesuksesan yang Anda raih, jika belum maka kesuksesan Anda akan tertunda. Kesuksesan seorang pengusaha ditentukan oleh berapa kali ia lebih banyak bangun dari kegagalan.Seperti saat Husna kecil berbisnis kertas surat dan jasa pembuatan surat cinta Sampai akhirnya,semuanya terbongkar karena wali kelas bingung dengan menurunnya nilai anak didiknya.dan menangkap basah teman yang mengirim surat dan puisi hasil karya saya .Dan kami disidang dikantor akhirnya kegiatan jual beli kertas surat dan jasa pembuatan puisi berhenti. Apakah perjalanan pemilik insting Interpreneur berhenti sampai disini???Tidak Bissa....!! To be continue..... Jika sampai disini, masih ada keraguan untuk memulai usaha, saya khawatir Anda belum memiliki mindset seorang pengusaha. Mindset adalah pola pikir. Seorang Husna kecil melihat kendala sebagai peluang. Ketika ibu nya sengaja hanya memberikan sekantong buah salak dan bukan uang dia berfikir bagaimana bisa menikmati jajanan yang lain, menjualnya dan mendapat uang.Orang-orang perkotaan memiliki budaya malas dan memiliki waktu terbatas untuk mencuci, seorang pengusaha mendirikan usaha laundry. Dengan mindset ini, seorang pengusaha bisa struggle dan survive. Mulai dari sekarang rubahlah mindset Anda. Jika mindset ini sudah terbangun, maka Anda akan memiliki banyak akal, berpikir tidak linier dan mampu mengatasi segala masalah. Ada pameo, lebih baik menjadi kepala semut daripada ekor gajah. Dengan menjadi pengusaha, kita menjadi kepala, bukan ekor. Apakah kemudian badan kita besar atau kecil, tentu tergantung bagaimana kita mengelola usaha kita. Dengan makin majunya ilmu managemen, makin mudah mengelola manajemen perusahaan. Jadi beranikan diri Anda menjadi kepala.????
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H