Lihat ke Halaman Asli

elde

TERVERIFIKASI

penggembira

Sanksi Ekonomi Iran Telah Dicabut

Diperbarui: 17 Januari 2016   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="foto: bild.de"][/caption]Berdasarkan laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) minggu ini di Wina, Austria, Iran telah mengurangi produksi atom secara besar-besaran. Konsekwensi memenuhi kewajiban kesepakatan nuklir yang dibuat juli tahun lalu. Pemerintah Teheran diperbolehkan menggunakan tehnologi nuklir sipil namun dilarang mengembangkan untuk senjata. Kesepakatan yang dibuat oleh 5 negara pemegang hak veto dan ditambah Jerman bersama negara bersangkutan.

Yukiya Amano, kepala IAEA, pada hari sabtu 16 januari 2016, mengatakan bahwa hubungan antara Iran dan IAEA telah memasuki fase baru. Hari ini adalah penting bagi kehidupan masyarakat internasional. Kepala Kebijaksanaan Luarnegeri Uni Eropa, Federica Mogherini menambahkan langkah selanjutnya sangsi internasional yang selama ini diberlakukan pada Iran dicabut. Hal senada juga diucapkan oleh Menteri Luarnegeri Amerika, John Kerry, yang menyatakan Amerika mencabut sangsinya.

Menteri Luar Negeri Iran, Jawad Mohammed Sharif, yang hadir di markas IAEA di ibukota Austria tersebut menyampaikan kegembiraannya. "Hari ini adalah hari besar dan baik bagi seluruh dunia". Kesepakatan pelaksanaan tentang perjanjian nuklir ini telah membawa perspektif baru untuk membuka kerjasama politik dan ekonomi dengan negara Barat.

Negara Republik Islam Iran diperbolehkan lagi untuk meng-eksport minyak dan gas ke Eropa. Selain itu juga bisa mengakses lagi dana sekitar 100 milyar USD yang sempat dibekukan. Sebaliknya pihak perusahaan Barat juga akan leluasa lagi masuk ke Iran untuk melakukan perdagangan.

Namun perjanjian tentang pemantauan ketat program nuklir pada Iran oleh IAEA akan terus dilakukan. Jika dikemudian hari terjadi masalah, negara-negara yang terlibat dalam kesepakatan tersebut dapat memanggil "Komisi Bersama" yang sekarang ditetapkan untuk penyelesaian sengketa.

Dalam pertemuan di Wina tersebut juga diikuti dengan pertukaran tahanan antara Amerika dan Iran. Lima orang warga Amerika termasuk salah satunya adalah wartawan Washington Post, Jason Rezaian, dibebaskan. Selanjutnya pihak Amerika membebaskan 7 tahanan berasal dari Iran.

Dengan pencabutan embargo pada Iran ini, diperkirakan harga minyak akan semakin terjun bebas seiring pasokan tambahan minyak dari negara tersebut yang beredar di pasaran. Jumat kemarin harga sudah berkisar 29,61/barel, harga terendah sejak 12 tahun terakhir. Kabar gembira bagi negara-negara pengimport untuk lebih bisa menggerakkan roda perekonomiannya.

Hanya saja ada kekhawatiran timbulnya masalah politik bila dikaitkan dengan negara seperti Israel, Saudi Arabia dan aliansinya serta Partai Konservatif (Republik) di Amerika yang tidak menyetujui akan kesepakatan ini. Kemungkinan akan lebih memicu memanasnya konflik di wilayah yang sedang bertikai diantaranya yang sedang berlangsung di Suriah, Yaman dan Irak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline