Rasanya baru sebulan kemarin sekolah libur musim dingin satu minggu tgl 16-20 februari, minggu depan sudah liburan lagi. Bahkan 2 minggu berkaitan dengan perayaan paskah. Jika dijumlahkan dalam setahun anak-anak sekolah di Jerman memiliki liburan sekitar 15 minggu. Liburan yang dikaitkan dengan musim maupun perayaan agama dan paling panjang waktunya adalah liburan musim panas sekitar 6 minggu. Profesi guru di Jerman sepertinya enak dan menjadi pekerjaan idaman. Selain kesejahteraan yang terjamin dengan gaji kotor berkisar 2500-3500 € perbulan berdasarkan kategorinya, juga memiliki jumlah liburan lebih banyak dibandingkan dengan para pekerja lain yang hanya 24-30 hari atau 5-6 minggu setahunnya. [caption id="" align="alignnone" width="684" caption="http://imworld.aufeminin.com/dossiers/D20130828/sexy-frauenberufe-9-114426_L.jpg"][/caption] Untuk jam kerjapun lebih pendek jika hanya mengajar sampai siang hari, namun ada juga yang sampai sore. Hanya saja pekerjaan tambahan semacam mengoreksi pekerjaan rumah murid-murid dan hasil tes harus dilakukannya. Inipun bisa dikerjakan di sekolah maupun dibawa pulang dan dikerjakan di rumah. Beberapa negara bagian di Jerman menerapkan liburan tidak selalu bersamaan. Ini beralasan diantaranya karena adanya otonomi dan budaya daerah masing-masing dalam merayakan liburannya. Pemerintah daerah diberi kewenangan sendiri menentukannya. Selain itu untuk menghindari beban lalu lintas apabila liburan dilakukan bersamaan. Terutama liburan musim panas akan membuat banyak kemacetan di jalan raya jika bersamaan waktunya. Banyaknya liburan anak sekolah yang tidak seimbang dengan waktu libur yang didapatkan orang tuanya sebagai pekerja, menjadi masalah sendiri. Apabila kedua orang tua bekerja dan masih mempunyai anak dibawah umur, harus pandai mengatur liburan. Salah satu diusahakan berada di rumah untuk mendampinginya. Namun ada alternatif lain juga untuk menitipkan anak-anak pada sekolah yang membuka penitipan selama liburan yang disebut Schulhort atau Kinderhort. Selama menjalani liburan, anak-anak tidak dibebani oleh berbagai macam tugas ataupun pekerjaan rumah oleh sekolah. Liburan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk bersantai dan dinikmati. Ini sebagai sarana melepaskan kejenuhan maupun tekanan yang dialami anak selama berada di sekolah, agar tidak menjadi stress karena sudah mengkonsentrasikan diri setiap harinya mengikuti pelajaran. Di Indonesia ketika jaman presiden Gus Dur libur penuh selama bulan ramadhan sempat diberlakukan juga. Namun entah kenapa aturan ini tidak diberlakukan lagi. Beban anak sekolah yang mengikuti pelajaran dari senin-sabtu dan hanya memiliki liburan sedikit, dirasa sangat kurang. Ini bila dibandingkan dengan anak-anak sekolah di Jerman yang hanya masuk sekolah dari hari senin-jumat tapi memiliki waktu libur lebih panjang. Selain itu kesejahteraan guru di Indonesia juga masih patut diperhatikan. Guru berperan sangat penting dalam regenerasi yang akan menentukan perjalanan suatu bangsa. Tidak cukup hanya dengan memberikan gelar sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, namun juga harus diwujudkan nyata dengan memberikan kesejahteraan bagi mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H