[caption id="" align="aligncenter" width="546" caption="Maskot Resmi Piala Dunia | Kompasiana (Kompas.com, AP)"][/caption] Pesta akbar olahraga yg menjadi magnet di seluruh dunia dan meraup penonton melebihi penyelenggaraan olimpiade, hampir memasuki babak akhir. Piala dunia sepakbola 2014 yg diselenggarakan di Brasil sudah memasuki babak semi final dengan menyisakan 4 negara peserta. Dari Eropa diwakili oleh Belanda dan Jerman sedang Amerika latin selain tuan rumah juga Argentina. Babak pertama yang akan berlangsung nanti malam mempertemukan Jerman vs Brasil dan pertandingan selanjutnya yang diadakan besok antara Belanda vs Argentina. Ada mitos beredar di masyarakat bahwa kesebelasan dari Eropa tidak akan pernah bisa menjuarai piala dunia jika diadakan di negara benua Amerika. Mitos ini memang sampai saat ini masih terbukti karena sejak diadakannya pesta sepakbola terbesar tahun 1930, belum pernah ada negara eropa yang bisa menjuarainya. Tercatat 6 kali piala dunia pernah diadakan di negara benua Amerika tersebut. Berbanding terbalik dengan negara dari Amerika Latin, Brasil yang pada tahun 1958 waktu Swedia menjadi tuan rumah, negara ini berhasil menjuarai untuk pertamakalinya. Waktu itu mengalahkan Swedia di final dengan skor 5-2. Akankah mitos tersebut kali ini bisa terhapus ? Jika melihat kekuatan dan penampilan dari pemain kesebelasan 4 negara peserta ini, kemungkinan besar akan bisa terwujud. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan terjadi all European Finals nantinya. Jerman vs Brasil Skuad pemain Jerman saat ini diyakini oleh beberapa pengamat adalah terbaik yang pernah ada di kubu negara tsb. Walaupun tim ini sampai saat sekarang belum pernah menjadi juara eropa ataupun dunia. Kualitas 23 pemain yang merata dan tidak tergantung pada 1 atau 2 pemain saja. Pelatih Jogi Löw bahkan punya masalah sendiri memilih untuk menempatkan pemainnya karena kualitas yang dipunyai hampir tidak berbeda. Pengalaman berlaga dari pemainnya diajang kompetisi liga ataupun pertandingan internasional lebih diutamakan dalam menentukan sebagai pemain inti. Kekuatan tim yang digawangi mayoritas dari pemain klub Bayern München. Brasil diuntungkan sebagai tuan rumah yang tentu saja akan mendapat support lebih dari pendukungnya. Namun corak permainan kesebelasan ini lebih mengandalkan "one man show". Ketergantungan pada sosok Neymar sangat terlihat sekali. Dengan cederanya sewaktu bemain dibabak perempat final melawan Kolumbia, otomatis mengalami masalah besar. Kekuatan tim berkurang 20% dan ditambah lagi dengan absentnya "otak" kesebelasannya, Thiago Silva, sang kapten karena akumulasi kartu. Prediksi pertandingan akan dimenangkan Jerman, 55%-45% Belanda vs Argentina Kedua kesebelasan yang mempunyai corak permainan mirip dengan Brasil, one man show. Jika di kubu Belanda mengandalkan Arjen Robben maka Argentina mempunyai Lionel Messi. Kekuatan kedua kesebelasan bisa dikatakan hampir sama. Perpaduan pemain yang sudah berpengalaman dan pemain muda mewarnai kedua kubu. Hanya saja salah satu pemain terbaik Argentina, Angel di Maria, terpaksa tidak bisa bermain karena cedera. Namun dikabarkan pemain penyerangnya Sergio Agüero akan bisa tampil kembali di semi final. Absentnya de Jong di kubu Belanda tidak terlalu banyak berpengaruh pada tim Belanda. Ini terbukti sewaktu bermain di perempat final melawan Costa Rica, bisa bermain baik. Cuaca panas bagi para pemain Eropa sepertinya juga sudah tidak berpengaruh lagi, dimana dalam pertandingan tersebut yang sempat mengalami perpanjangan waktu hingga adu pinalti, Belanda masih bermain konsisten dan fit. Taktik dari pelatih dari kedua tim yang akan menentukan kemenangan. Pengalaman sebagai pelatih klub besar sepakbola di eropa yang dimiliki Louis van Gaal menjadi nilai plus dibandingkan dengan pelatih Argentina, Alejandro Sabella. Walaupun taktik yang digunakan 5-3-2 van Gaal masih menjadi perbincangan dan mendapat kritikan di negaranya, namun di piala dunia termasuk sukses. Sejak digelar pra qualifikasi, kesebelasan ini belum pernah mengalami kekalahan dan menjadi juara grup. Strategi yang digunakannya bisa berubah menjadi 4-3-3 tergantung dari situasi dan permainan lawan. Prediksi pertandingan ini akan dimenangkan Belanda, 55%-45%. [caption id="" align="aligncenter" width="510" caption="http://media1.faz.net/ppmedia/aktuell/politik/1744352460/1.1261725/article_multimedia_overview/ausgelassene-party-in-leipzig.jpg"]
[/caption] Peraturan dari FIFA yang diterapkan sejak piala dunia tahun 2010 dengan tidak memberlakukan lagi perhitungan akumulasi kartu sehingga mengakibatkan pemain yang terkena 2 kartu kuning tidak bisa bermain di final, adalah langkah yang baik. Penonton pun akan disuguhi dengan tampilnya kekuatan penuh dari kedua kesebelasan, minus yang cedera. Jika akan terjadi all european finals, ini akan menjadi ulangan pertandingan tahun 1974 dimana Jerman mengalahkan Belanda 2-1. Namun sejak melihat penampilan pertama sewaktu melawan Spanyol, penulis sendiri memprediksikan Belanda yang akan menjuarai piala dunia. Kegagalan tahun lalu di final kalah 0-1 dari Spanyol menjadi motivasi tersendiri untuk mewujudkan impiannya menjadi juara dunia sepakbola pertama kali bagi negara tulip ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H