Lihat ke Halaman Asli

elde

TERVERIFIKASI

penggembira

Sensasi Naik Transjogja ke Candi Prambanan

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14115471901415912500

Cerita sedikit tentang liburan ke Jogja kemarin. Waktu itu anak-anak minta naik becak yg di Jerman jarang sekali ditemui. Hanya pada musim panas saja becak bisa kita dapatkan di pusat kota dan diutamakan untuk konsumsi para turis, walau tidak menampik jg bila penduduk lokal yg menggunakakan jasanya. Asal bayaran ada kesepakatan.

Daripada naik becak tapi gak ada tujuan, ide pun muncul spontan untuk pergi ke candi Prambanan sekalian. Sudah lama  gak nengok itu candi peninggalan Hindu terbesar di Indonesia yang konon dibangun abad 9. Kira-kira seumuran pakde Kartono atau tua sedikit dibanding Gatot Swandito. Setelah cari info, disarankan naik bis transjogja saja. Hanya dengan biaya 3000 rupiah bisa sampai kesana! Wow!! Seumur-umur belum pernah naik bis ini dan tidak ada salahnya pingin nyoba juga dan melihat kemajuan transportasi di kota gudeg.

Berangkat dari rumah ke halte bis yang berjarak 0.5 km dengan naik becak. Kemungkinan oleh sopir becak dianggap turis karena melihat tampang2 kita, ongkos yang diminta 20.000. Setelah tawar menawar akhirnya 10.000 menjadi kesepakatan. Tidak lama setelah sampai di halte bis, dengan ramah petugas disana memberikan petunjuk jalur-jalur bisa yang harus kita ambil. Kalau gak salah sampai 3 kali ganti bis tapi bayarnya cukup sekali 3.000 saja.

Tidak berapa lama datang juga bis yang ditunggu. Cukup kaget juga dengan fasilitas di dalamnya. Walau tergolong kecil tapi terlihat nyaman, pakai pendingin pula. Hanya sayangnya beberapa bagian lantai dan depan tempat duduk sopir kelihatan tidak terawat. Beberapa kursi entah karena sekrupnya lepas jadi semacam kursi goyang. Kenapa ini tidak dijadikan perhatian, kan lebih murah ongkos merawat daripada nantinya harus beli baru.

Dalam perjalanan serasa mengikuti rally Paris-Dakkar. Bagi yang berdiri diwajibkan berpegangan erat-erat. Bukan hanya sekali dua kali saja ngerem mendadak akan dilakukan oleh sang sopir yang harus mengejar waktu dan berjalan cepat di tengah ruwetnya lalu lintas. Mungkin dalam benak sopir tsb berpikir, bayar 3.000 aja mau pingin nyaman dan selamat..wkwkkwkwk. Tidak jauh beda juga dengan sopir-sopir bis umum yang ada di Jerman.

Sekitar 1 jam waktu tempuh diperlukan untuk mencapai tujuan yg berjarak kurang lebih 20 km, dan setelah ganti bis 3 kali akhirnya sampai di terminal Prambanan. Untuk menuju ke lokasi candi dari sini bisa ditempuh dengan jalan kaki atau naik dokar. Dengan membayar ongkos 20.000 dokarpun akan begitu gembira menemani perjalanan Anda ke candi sekitar 1o menit.

Begitu berada di lokasi, hanya kekaguman yang kita rasakan. Selain melihat begitu megahnya ketiga candi besar Trimukti, juga suasana disekitarnya. Tempat luas yang bersih dengan ditumbuhi pepohonan nan hijau beserta kijang-kijang dan beberapa jenis hewan lainnya. Terdapat juga lapangan tempat bermain anak dan cocok sebagai tempat berpiknik keluarga yang dilengkapi beberapa gazebo. Penyewaaan sepeda disediakan juga dengan jalur-jalur khusus yang bisa dilalui hingga ke candi Sewu. Jauh berbeda jika dibandingkan beberapa tahun lalu terakhir kali menginjak di lokasi ini. Museum yang ada didalamnya juga terawat dengan baik dan mentereng dengan ciri khas bangunan pendoponya.

Dengan membayar harga tiket masuk 30.000 kenikmatan mengagumi keindahan candi dan menggunakan fasilitas yang ada didalamnya, terasa begitu murah. Kemegahan yang tidak bisa dituliskan dengan kata-kata. Oleh karena itu sebaiknya saya akhiri saja cerita ini dan silahkan buktikan sendiri.....

[caption id="attachment_361411" align="aligncenter" width="548" caption="dok.pribadi"][/caption]

[caption id="attachment_361412" align="aligncenter" width="548" caption="dok.pribadi"]

1411547319127026079

[/caption]

[caption id="attachment_361413" align="aligncenter" width="548" caption="dok.pribadi"]

14115475371819999447

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline